
Headline24jam.com – Cut Keke baru-baru ini membuka cerita tentang perasaannya sebagai seorang ibu yang merindukan anak semata wayangnya yang kini menempuh pendidikan di luar negeri. Meskipun anaknya sudah berada di tahun kedua kuliah di London, rasa rindu masih menghantui setiap waktu.
“Awalnya kangen pastinya. Ini sudah tahun kedua anak berkuliah di London, dan rasa rindu tetap ada, apalagi dia anak satu-satunya. Jadi, saya harus full support buat impiannya,” ujar Cut Keke dalam acara di Trans TV pada Selasa, 21 Oktober. Dalam perilakunya, tampak jelas betapa besar cinta dan dukungannya sebagai orangtua.
Tahun Pertama yang Sulit
Cut Keke mengaku tahun pertama menjadi fase paling berat bagi dirinya. “Tahun pertama itu, aduh, hampir setiap hari bisa nangisin anak karena pisah jauh. Tapi tahun kedua lebih mudah dijalani, sekarang fokus untuk kasih support,” tambahnya dengan senyum tipis.
Menghadapi perbedaan waktu antara Indonesia dan Inggris juga menjadi tantangan tersendiri. Kadang-kadang, komunikasi dengan anaknya tak terduga. “Biasanya telepon sore baru ‘in’. Kadang jam 12 malam waktu sini baru ada kabar, minta uang. Jadi sebel, sudah tidur tapi dapat telepon lagi,” kata Cut Keke sambil tertawa, menunjukkan sisi humorisnya meski ada rasa frustasi.
Mesin Masak di Tanah Rantau
Tak hanya rindu, tetapi anak Cut Keke juga harus beradaptasi dengan makanan baru di Inggris. “Dia tidak terlalu suka makanan roti-roti, jadi harus belajar masak agar tetap bisa makan nasi setiap hari. Aku bangga banget liatnya karena dia bisa mandiri,” ungkapnya dengan penuh kebanggaan. Ternyata, anaknya telah menjadi sosok yang bisa bertahan hidup di negeri orang.
Walaupun biaya pendidikan ditangani suaminya, Cut Keke tak ketinggalan untuk memberi dukungan moral. “Kalau biaya pendidikan aku nggak urusin, semua di-handle sama papahnya. Aku bantu ngawasin dan support saja,” jelas Cut Keke.
Komunikasi yang Tak Putus
Ia menekankan pentingnya komunikasi rutin untuk menjaga kedekatan. “Hampir tiap hari pasti komunikasi. Nanya gimana studi, makannya udah belum, jangan begadang. Kecuali weekend, dia bebas hangout,” ungkapnya dengan kebahagiaan.
Menariknya, anaknya berencana melanjutkan studi ke jenjang S-2 di Amerika Serikat. Namun, hal ini juga membuat Cut Keke merasa bimbang. “Dia bilang mau studi S-2 di Amerika, cuma semakin jauh ya. Pengennya sih jangan ke sana, tapi lihat anak punya keinginan, aku senang banget. Sekarang cuma bisa doa yang terbaik,” ujarnya.
Syukur atas Pertumbuhan Anak
Dengan penuh rasa syukur, Cut Keke menutup cerita ini. Dia merasa bangga melihat anaknya tumbuh mandiri dan bergaul dengan baik. “Dia anaknya supel, gampang bergaul dengan teman-temannya. Ada juga anak-anak Indonesia di sana, jadi dia sering main bareng mereka. Aku senang banget karena dia bisa adaptasi dengan baik,” tutupnya dengan haru, menggambarkan betapa bahagianya ia melihat perkembangan anaknya di luar negeri.
Dengan kisah ini, Cut Keke menunjukkan bahwa meskipun jarak memisahkan, cinta dan dukungan dari orangtua akan selalu menyatukan kembali keluarga.