
Headline24jam.com – Komedian sekaligus anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) Jawa Barat, Alfiansyah Bustami atau yang lebih dikenal sebagai Komeng, berhasil menarik perhatian publik dengan guyonan segarnya dalam acara Dialog Kebangsaan dan Kenegaraan yang berlangsung pada 30 September 2025. Dalam forum ini, Komeng berbagi cerita tentang pengalamannya dalam proses pencalonan legislatif, yang ia analogikan sebagai perjalanan menuju pernikahan.
Komeng Mencairkan Suasana
Di hadapan para undangan dan audiens yang hadir, Komeng mengungkapkan, “Awal-awal nyaleg itu bingung. Kalau saya perhatikan, nyaleg itu seperti orang mau menikah.” Dengan cara bercerita yang khas dan penuh humor, ia berhasil menghidupkan suasana yang biasanya sangat formal tersebut. Sorakan tawa dan tepuk tangan penonton pun membanjiri ruangan, menciptakan pengalaman yang tak terlupakan.
Analogi Menarik: Nyaleg dan Pernikahan
Setelah melalui berbagai tahapan dari pendaftaran hingga pelantikan, Komeng menjelaskan bahwa suasana akan berubah saat memasuki masa sidang. “Setelah saya menikah, pelantikan, baru malam pertama itu sipur. Itu sipur itu, palu dari kenceng sampai loyo,” jelasnya, yang membuat para penonton terpingkal-pingkal. Keceriaan yang ditimbulkan dari analogi ini bukan hanya menghibur, tetapi juga membantu mengurangi ketegangan dalam forum yang biasanya penuh pembahasan serius.
Dengan pengalaman yang sudah berkecimpung di dunia politik, Komeng tetap menunjukkan sifat jenakanya yang telah membuatnya dicintai oleh publik. Meski menjadi seorang politisi, ia tidak menghilangkan ciri khas humoris yang menjadi bagian dari dirinya.
Mempertahankan Karakter
Menariknya, Komeng menunjukkan bahwa meskipun terjun dalam dunia politik, dia tetap bisa menjaga karakternya sebagai entertainer yang menghibur. Suasana di dalam ruangan seolah bertransformasi menjadi panggung komedi, di mana setiap leluconnya disambut tawa meriah. Hal ini menjadikan forum kebangsaan tersebut lebih hangat dan dekat dengan masyarakat.
Dengan keberanian dan gaya bicaranya yang unik, Komeng tidak sekadar tampil sebagai politisi, tetapi juga sebagai sosok yang membuat politik terasa lebih manusiawi. Acara ini menunjukkan bahwa di tengah keseriusan politik, selalu ada ruang untuk humor dan keceriaan.
Penulis: Riska Pramita
(ris/KHS)