Headline24jam.com – Kristen Stewart memberikan kritik tajam terhadap ketidaksetaraan gender di industri film Hollywood saat berpidato di acara Chanel’s 2025 Women’s Luncheon yang berlangsung pada Selasa, 4 November. Bintang terkenal dari film Twilight ini, dengan penuh semangat, mengekspresikan kemarahannya terhadap rendahnya keterlibatan perempuan dalam produksi film besar.
“Jumlah film yang dibuat oleh perempuan tahun lalu sangat menyedihkan. Bisnis kita sedang dalam keadaan darurat,” ujar Stewart dengan nada tegas, seperti yang dilaporkan oleh People. Dalam momen itu, dia tengah mempromosikan film debut penyutradaraannya, The Chronology of Water, dan berbicara dengan emosi tinggi mengenai tantangan yang dihadapi oleh pembuat film perempuan di era pasca-Me Too.
Perjuangan untuk Representasi Perempuan
Stewart menyoroti bahwa meskipun ada kemajuan kecil, perjuangan untuk menampilkan karya yang autentik mengenai pengalaman perempuan masih sangat berat. “Rasanya mungkin cerita-cerita ini akhirnya mendapatkan tempat, tetapi saya bisa membuktikan betapa sengitnya perkelahian di setiap frame. Ketika kontennya terlalu gelap atau terlalu jujur, reaksi yang muncul sering kali berupa rasa jijik dan penolakan,” ujarnya.
Saat memberikan pidato, Stewart juga mencurahkan perasaannya. “Saya sedang PMS parah, tapi justru hari ini adalah saat yang tepat untuk marah. Saya bisa makan podium ini dengan garpu dan pisau, saya sangat marah,” katanya, disambut tepuk tangan riuh dari audiens.
Kemunduran yang Menyedihkan
Dalam pidatonya, Stewart tidak hanya mengekspresikan kemarahan, tetapi juga keprihatinan tentang kemunduran dalam kemajuan yang pernah dicapai perempuan dalam industri film. “Satu hal yang sangat menyedihkan adalah kemunduran dari progres kita. Sangat sedikit film yang dibuat oleh perempuan tahun lalu. Saya tidak menghargai model bisnis yang berpura-pura berhubungan dengan kita sementara mereka meremehkan perspektif kita,” tambahnya.
Dia juga menegaskan pentingnya tanggung jawab bagi pembuat film perempuan yang memiliki kesempatan untuk berkarya. “Kita yang beruntung bisa membuat film memiliki tanggung jawab terhadap mereka yang akan datang,” tutupnya.
Data Pendukung Angka Keterlibatan Perempuan
Sebuah laporan dari USC Annenberg Inclusion Initiative mengungkapkan bahwa hanya 12,1 persen film rilis utama pada tahun 2023 yang disutradarai oleh perempuan. Sementara itu, studi dari Universitas Negeri San Diego menunjukkan bahwa perempuan hanya mengisi 24 persen posisi kunci seperti sutradara, penulis, produser, dan sinematografer di film terlaris tahun 2024.
Dengan penampilan emosional dan berani dalam pidato tersebut, Kristen Stewart kembali menegaskan perannya bukan hanya sebagai aktris berbakat, tetapi juga sebagai suara penting dalam perjuangan kesetaraan gender di industri hiburan global.
(ikh/dia)