
Headline24jam.com – Hampir satu dekade setelah One Direction mengumumkan perpisahan mereka, luka mendalam masih terasa bagi Louis Tomlinson. Dalam sebuah episode podcast “Diary of a CEO,” ia dengan emosional mengenang momen pahit saat ia, Harry Styles, Niall Horan, dan mendiang Liam Payne sepakat untuk bubar pada tahun 2016.
Kenangan Menyakitkan
Louis menggambarkan suasana hari itu sebagai dingin dan penuh kesedihan. “Aku masih sangat mengingat momen itu,” ungkapnya, mengajak pendengar merasakan emosi yang sulit terungkap. Meskipun tanda-tanda bahwa arah perjalanan band mulai berubah sudah ada, Louis tetap berusaha berpikir positif dan menepis kekhawatiran.
Proses Berduka
Penyanyi berusia 33 tahun itu bercerita, perpisahan dengan One Direction terasa seperti proses berduka yang harus ia hadapi. “Itu benar-benar menyakitkan. Aku baru memproses semuanya setelah band itu bubar,” ujarnya. Ia menggambarkan bahwa meski pernah mengalami kehilangan sebelumnya, perpisahan ini menghadirkan kehampaan yang sulit diterima.
Dinamika yang Berubah
Kehilangan Zayn Malik pada tahun 2015 menjadi titik awal perubahan besar. “Energinya berbeda, ada kehampaan di ruangan itu. Kami semua sudah tahu ke mana arah semuanya akan berakhir,” jelas Louis, menyoroti suasana yang tak lagi sama di antara mereka.
Ketidakpastian Hiatus
Saat pengumuman hiatus band dilontarkan, Louis mengakui ketidaknyamanan dengan istilah tersebut. “Aku cuma ingin tahu berapa lama jeda ini akan berlangsung. Setahun? Dua tahun? Lima tahun? Tapi aku tidak pernah dapat jawaban pasti,” tuturnya jujur. Kini, setelah waktu berlalu, ia menyadari bahwa tidak semua pihak berani mengungkapkan kebenaran di balik keputusan tersebut.
Penutup
Louis Tomlinson menegaskan betapa beratnya perasaan ini, mengatakan, “Aku pikir mereka sudah tahu kenyataannya. Dan itulah yang membuat semuanya terasa begitu berat.” Perjalanan emosionalnya ini tak hanya menyoroti kesedihan saat berpisah, tetapi juga pencarian makna di balik pengalaman yang penuh kenangan.