
Headline24jam.com – Indonesia resmi memasuki era televisi digital, menggantikan sistem analog yang telah bertahan selama beberapa dekade. Proses migrasi ini dimulai pada tahun 2022 oleh pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), menghadirkan beragam keuntungan.
Kelebihan Televisi Digital
Televisi digital menawarkan banyak keunggulan, dimulai dengan kualitas gambar yang jauh lebih tajam. Pemirsa dapat menikmati tayangan tanpa gangguan seperti bayangan atau bintik-bintik.
Sistem audio yang lebih jernih juga menjadi nilai tambah. Televisi digital mampu meredam noise, menghasilkan suara yang lebih bersih dibandingkan TV analog.
Pilihan saluran yang tersedia pun lebih bervariasi. Siaran televisi digital bersifat gratis, artinya masyarakat tidak perlu membayar biaya berlangganan untuk menikmatinya.
Keunggulan lainnya, meskipun perangkat bergerak, kualitas tayangan tetap stabil. Dengan penggunaan bandwidth yang efisien, televisi digital dapat menampung lebih dari 7 saluran dalam satu kanal.
Kekurangan Televisi Digital
Meski banyak keunggulan, televisi digital memiliki beberapa kekurangan. Bagi masyarakat yang belum familiar dengan teknologi digital, instalasi perangkat seperti set top box (STB) bisa menjadi kendala.
Waktu respons saat beralih saluran pada TV digital sedikit lebih lama dibandingkan TV analog. Harga STB yang berkisar antara Rp200.000 hingga Rp500.000 juga mungkin menjadi penghalang bagi sebagian orang.
Di berbagai daerah, jumlah saluran yang tersedia bisa berbeda. Kualitas tayangan sangat tergantung pada penerimaan sinyal; jika sinyal buruk, tampilan hanya menunjukkan gambar statis.
Terakhir, keterbatasan sumber daya manusia dalam pengoperasian dan perbaikan perangkat menjadi tantangan tersendiri. Hal ini membuat sebagian masyarakat ragu untuk beralih, terutama saat siaran analog masih ada.
Dengan memahami kelebihan dan kekurangan ini, masyarakat diharapkan dapat menyesuaikan penggunaan televisi digital sesuai dengan kebutuhan mereka.
Pewarta: Sean Anggiatheda Sitorus
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.