
Headline24jam.com – Nintendo, pemilik waralaba Pokémon, baru-baru ini menyatakan ketidaksukaannya terhadap penggunaan karakter ikonik mereka dalam video viral yang berhubungan dengan kebijakan imigrasi di Amerika Serikat. Video tersebut, yang dirilis oleh badan imigrasi AS, ICE, mengaitkan slogan terkenal dari anime Pokémon, ‘Gotta Catch ‘Em All’, dengan kebijakan imigrasi yang lebih ketat di era kepresidenan Donald Trump.
Nintendo, melalui pernyataan resmi yang disampaikan oleh juru bicara mereka, menekankan bahwa mereka tidak setuju jika karakter-karakter yang mereka miliki digunakan tanpa izin. “Kami tidak pernah menyetujui penggunaan kekayaan intelektual yang kami kendalikan,” ungkapnya, seraya menegaskan komitmen perusahaan untuk melindungi karya-karya mereka.
Kebijakan Imigrasi yang Kontroversial
Awal bulan ini, Pemerintah AS meluncurkan Operasi ‘Midway Blitz’, yang ditujukan terhadap penegakan hukum imigrasi di beberapa kota, termasuk Chicago. Operasi ini mengklaim akan membidik “penjahat terburuk dari yang terburuk”. Dalam video tersebut, terlihat bagaimana karakter Satoshi—yang dikenal sebagai Ash Ketchum di Amerika Utara—melempar ‘Poke Ball’, alat tangkap monster dalam dunia Pokémon.
Tanggapan Nintendo
Nintendo dengan tegas menegaskan bahwa mereka tidak memiliki keterlibatan dalam pembuatan atau distribusi video ICE tersebut. “Kami ingin menyampaikan bahwa penggunaan karakter Pokémon tanpa izin bertentangan dengan prinsip kami,” jelas perwakilan dari Nintendo.
Sejarah Pokémon
Pokémon sendiri pertama kali diluncurkan di konsol Game Boy oleh Nintendo pada tahun 1996 dan terinspirasi oleh kebiasaan anak-anak di Jepang yang gemar mengumpulkan serangga di musim panas. Kini, waralaba ini menjadi salah satu yang paling diingat dan mencuri perhatian di seluruh dunia.
Dengan berbagai isu yang mengemuka, kita harus ingin tetap menjaga keaslian dan integritas karakter yang sudah menemani kita sejak lama. Nintendo, lahir dari tradisi hiburan yang kaya, berkomitmen untuk menjaga dan melindungi warisan ini dari penyalahgunaan.