Headline24jam.com – Matahari dari TIMUR (MDT) kembali menggelar pagelaran seni yang penuh warna, bertajuk ‘Aku, Wastra dan Kisah’ di Sunset Pier, Riverwalk Island PIK Gate 3, Sabtu (22/11). Acara ini tak hanya memukau dengan elemen seni, namun juga menyatukan budaya, perempuan, dan harapan anak-anak Indonesia.
Dengan mengusung tema yang menyentuh, MDT berkomitmen untuk melestarikan wastra Nusantara dan memberdayakan perempuan serta anak-anak. Di tahun ketiganya, MDT menyajikan perpaduan kreatif yang mengundang beragam kalangan dari berbagai daerah.
Semarak Kebudayaan yang Menginspirasi
MDT dibidani oleh Laura Muljadi, yang menekankan pentingnya kedekatan masyarakat terhadap kain Nusantara. “Wastra akan terus hidup jika kita mengenal, mencintai, dan merawatnya. Ini adalah tanggung jawab kita bersama,” ungkap Laura dengan penuh semangat.
Dalam program “Dongeng dari Kain: Aku, Wastra dan Kisah – 2000 Anak 2000 Karya,” MDT mengajak anak-anak, termasuk mereka yang disabilitas, untuk memahami filosofi di balik setiap helaian kain. Karya mereka terkumpul dalam Buku Jejak Harapan yang dicetak oleh Bintang Sempurna, menjadi warisan visual yang akan menginspirasi generasi mendatang.
Momen yang Tak Terlupakan
Acara kali ini dibuka dengan pemutaran film dokumenter “Perjalanan: Kain dan Kehidupan,” yang membawa penonton menyelami kehidupan para penenun Sumba. Film ini mengingatkan kita bahwa kain adalah lebih dari sekadar pakaian; ia adalah identitas dan warisan leluhur.
Setelah film, penonton disuguhkan penampilan kolaborasi musik yang memukau dari JFlow, Adit Marciano, Moe, Adinda Cresheilla, Dhea Fandari, dan Laura Muljadi. Keberadaan Isabella Adinda Russo menampilkan karya anak-anak Indonesia dan momen epik saat enam penari muda menari dengan busana Ghea Resort dan tenun Sumba.
Dukungan Luas untuk Pelestarian Budaya
Acara ini dipandu oleh Artika Sari Devi dan Adinda Cresheilla, sebagai penghormatan kepada perempuan Indonesia dalam Bulan Pahlawan. Berkat dukungan berbagai mitra, termasuk Agung Sedayu Group, Wardah, dan National Geographic Indonesia, MDT berhasil menciptakan ekosistem kolaborasi seni yang inklusif dan memberdayakan.
Di akhir acara, Laura Muljadi mengajak semua kalangan untuk terlibat dalam pelestarian budaya. Ia mengajak semua untuk mengenal dan mencintai Indonesia melalui kesenian. “Mari melangkah bersama untuk menjadikan kita, Generasi Berbudaya,” tutupnya dengan penuh semangat.
MDT sekali lagi menunjukkan bahwa seni tidak hanya sebagai hiburan, tetapi juga sebagai jembatan untuk menyatukan hati dan budaya. Dengan momen istimewa ini, diharapkan masyarakat dapat lebih mengenal dan merayakan budaya Nusantara bersama.