
Headline24jam.com – HBO mengambil langkah kontroversial dengan merilis serial berjudul One Day in October, yang mengisahkan tragedi serangan teroris pada 7 Oktober 2023 di Israel. Serial ini menggambarkan serangan mendadak oleh Hamas yang mengakibatkan 1.200 korban jiwa, termasuk warga negara asing, serta penculikan 251 orang.
Kisah Bersatu dalam Kekacauan
One Day in October terdiri dari empat episode yang terinspirasi oleh kisah nyata. Proyek ini menghadirkan tujuh narasi berbeda tentang cinta, keberanian, perjuangan, dan pengorbanan di tengah kekacauan. Film ini syuting di lokasi langsung di Israel dengan arahan dari tim kreatif yang sudah dikenal luas.
Pendekatan Sensitif dalam Cerita
HBO menjelaskan bahwa serial ini mengedepankan pengalaman para korban dan penyintas dari insiden tersebut. “Kami mengawasi proyek ini dengan sangat hati-hati dan sensitif untuk memastikan cerita disampaikan secara autentik dan penuh rasa hormat kepada para korban,” ujar Fernando Szew, Presiden Fox Entertainment Studios.
Proyek Kolaborasi Internasional
Serial ini dikerjakan oleh Fox Entertainment Studios bekerja sama dengan yes TV, dan ZOA Films asal Israel. Daniel Finkelman, pendiri Sparks Go, menjelaskan bahwa film dan televisi memiliki peran penting sebagai saksi sejarah. “Di masa ketika kebenaran rapuh, kami berusaha menyentuh kemanusiaan melalui kisah-kisah ini,” tambahnya.
Gelombang Protes Muncul
Di balik langkah HBO, muncul gelombang protes yang luas. Ribuan sineas dari berbagai negara menyerukan boikot terhadap industri film Israel, mengklaim adanya praktik genosida terhadap warga Palestina. Sebanyak hampir 4.000 pekerja industri hiburan, termasuk bintang populer seperti Emma Stone dan Joaquin Phoenix, menandatangani petisi menentang peluncuran serial ini.
Kontroversi yang Berlanjut
Dengan rencana penayangan ini, kontroversi semakin membesar. HBO tetap melanjutkan rencananya meskipun sejumlah protes semakin meningkat, menyoroti perdebatan mendalam terkait seni dan kepekaan sosial dalam konteks isu-isu global modern.
Artikel ini mengungkapkan situasi yang kompleks dan penuh ketegangan antara seni dan tanggung jawab sosial, sambil mengedepankan kisah-kisah kemanusiaan yang penting untuk diceritakan.