Headline24jam.com – Jakarta baru-baru ini dihebohkan dengan munculnya kasus keracunan pada siswa akibat program Makan Bergizi Gratis (MBG). Situasi ini membuat masyarakat mendesak penghentian program yang bertujuan memberikan makanan bergizi kepada lebih dari 70 juta siswa di seluruh Indonesia. Namun, Gus Miftah, seorang tokoh agama dan pendakwah, meyakini bahwa program ini memiliki dasar yang kuat dalam nilai-nilai Islam.
Gus Miftah, yang mempunyai nama lengkap Miftah Maulana Habiburrahman, menjelaskan pentingnya menebar kebaikan. “Melakukan kebaikan akan menghapus kejelekan manusia,” ungkapnya dalam sebuah video yang diunggah di akun Instagram pribadinya. “Allah SWT akan memberikan berjuta-juta kebaikan bagi mereka yang tersentuh oleh kebaikan,” tambahnya.
Menyikapi Tantangan Program MBG
Gus Miftah mengaku dilibatkan dalam diskusi saat merancang program MBG. “Saya salah satu yang diajak berdiskusi soal keutamaan memberikan makanan kepada orang yang membutuhkan,” katanya. Program ini lahir sebagai upaya untuk menjamin anak-anak di Indonesia mendapatkan gizi yang baik di sekolah.
Dalam unggahan tersebut, Gus Miftah menyebutkan, “Dengan peluncuran MBG, kami ingin menjangkau seluruh siswa. Tak kurang dari 70 juta anak memerlukan perhatian kita.” Namun, di tengah kehebohan ini, tidak sedikit yang menuntut agar program ini dihentikan setelah kasus keracunan muncul.
Gus Miftah Tegas Menolak Penghentian
Menanggapi desakan tersebut, Gus Miftah menunjukkan ketegasannya. “Programnya bagus, dan tidak seharusnya kita hapus hanya karena ada kendala,” ujarnya dengan semangat. Meski demikian, ia mengakui adanya kekurangan dalam proses pelaksanaan program MBG. Ia pun menyerukan evaluasi pada semua pihak yang terlibat.
“Kita perlu mencari sumber masalahnya. Jika salah di dapur, kita harus memperbaikinya. Namun, jika kesalahan berasal dari pemangku jabatan, mereka juga perlu diberi nasihat,” jelas Gus Miftah, menunjukkan sikap proaktif dalam menghadapi kritik.
Dengan dukungan banyak pihak, termasuk para pemangku kebijakan, Gus Miftah berharap program MBG dapat tetap berjalan dengan perbaikan yang diperlukan demi kesejahteraan anak-anak di Indonesia.