Headline24jam.com – Bitcoin mencatat kenaikan 5,41% bulan ini, didorong oleh harapan pemotongan suku bunga di tengah lemahnya pasar tenaga kerja di AS. Meskipun data ekonomi menunjukkan pelemahan, investor tetap optimis menavigasi ketidakpastian global.
Bitcoin Terangkat oleh Harapan Pemotongan Suku Bunga
Kenaikan Bitcoin sebagian besar dipengaruhi oleh ekspektasi pasar yang menginginkan pemotongan suku bunga akibat kondisi pasar kerja yang menunjukkan penurunan. Data dari ADP menunjukkan bahwa perusahaan di AS mengurangi 32.000 pekerjaan pada bulan September, sehingga memperlemah sektor tenaga kerja.
Volatilitas Pasar Meningkat
Ketidakpastian di pasar AS, termasuk ancaman shutdown federal dan optimisme yang buta, menciptakan volatilitas yang tinggi. Meskipun banyak trader beralih ke aset berisiko, rally Bitcoin tetap berfluktuasi, membuat situasi sulit bagi para pelaku pasar.
Penutupan Pemerintah Menghambat Data Ekonomi Penting
Shutdown pemerintah juga mengakibatkan ketidakpastian tambahan karena penundaan rilis data penting dari Biro Statistik Tenaga Kerja (BLS). Laporan bulanan mengenai lapangan kerja dan data inflasi, seperti Indeks Harga Konsumen (CPI) dan Indeks Harga Produsen (PPI), menjadi terhambat.
Optimisme di Tengah Ketidakpastian
Kendati demikian, optimisme di kalangan investor tetap kuat. Peluang pemotongan suku bunga diperkirakan mencapai 90%. Investor menganggap perlambatan ekonomi sebagai sinyal untuk kembali mengumpulkan aset-aset berisiko, dengan total kapitalisasi pasar kripto naik sekitar $250 miliar dalam waktu kurang dari 72 jam.
Aliran Institusional Menuju Bitcoin
Dalam analisis terbaru, Kobeissi Letter menyebut kondisi ekonomi AS “rusak.” Mereka mengaitkan pengurangan suku bunga oleh Federal Reserve dengan inflasi yang meningkat dan pasar kerja yang lemah. Dalam beberapa minggu terakhir, $1,3 miliar telah mengalir ke ETF Bitcoin, menunjukkan minat yang besar dari investor institusi meskipun ada ketidakpastian ekonomi.
Kesimpulan: Antara Optimisme dan Realita Ekonomi
Meskipun Bitcoin mengalami kenaikan, kondisi pasar yang tidak menentu dan keberadaan data yang tertunda membuat situasi ini menjadi rollercoaster bagi para trader. Investor dihadapkan pada tantangan untuk memahami momentum Bitcoin di tengah isu-isu ekonomi yang kompleks, sementara optimisme berpotensi berujung pada kekecewaan jika data ekonomi menunjukkan realitas yang berbeda.