Headline24jam.com – Bitcoin diprediksi menghadapi ancaman dari komputasi kuantum, dengan para ahli mengingatkan perlunya persiapan untuk masa depan pasca-kuantum. Charles Edwards, pendiri Capriole Investments, memperingatkan bahwa 25% dari seluruh Bitcoin mungkin rentan terhadap serangan kuantum. Dia mendorong komunitas untuk mengembangkan pertahanan sebelum tahun 2026.
Bitcoin Terpapar Ancaman Komputasi Kuantum
Pada 8 Oktober 2025, Charles Edwards memperingatkan bahwa sekitar 4,5 juta Bitcoin, setara dengan $550 miliar, masih tersimpan di alamat yang rentan dan terlihat di blockchain. Menurut laporan Deloitte, koin-koin ini menghadirkan risiko besar jika komputer kuantum yang cukup kuat mulai beroperasi.
Pentingnya Memindahkan Koin ke Alamat Tahan Kuantum
Edwards menjelaskan bahwa jika koin tersebut tidak dipindahkan ke alamat yang tahan terhadap kuantum, jaringan Bitcoin bisa menghadapi kerugian yang sangat besar. “Tanpa migrasi ke alamat tahan kuantum, kita mungkin akan menyaksikan kerugian miliaran, atau bahkan triliunan,” ujar Edwards.
Desain Bitcoin dan Kerentanannya
Bitcoin menggunakan algoritme tanda tangan digital tertentu yang dikenal sebagai ECDSA. Setiap dompet Bitcoin memiliki dua kunci: kunci publik untuk menerima dana dan kunci privat untuk memverifikasi kepemilikan. Meskipun saat ini enkripsi Bitcoin aman, kemajuan dalam komputasi kuantum mempercepat kebutuhan untuk memperbarui protokol keamanan.
Penelitian dan Kemajuan dalam Komputasi Kuantum
Deloitte meneliti kerentanan Bitcoin sejak awal peluncurannya di tahun 2009, pada saat sistem “pay to public key” dipakai. Saat ini, dengan kemajuan dalam kuantum yang semakin mendekati kenyataan, eksperimen dan penelitian intensif berlangsung untuk mengatasi ancaman ini.
Langkah Persiapan Menuju Era Pasca-Kuantum
Para ahli menyarankan agar pengalihan Bitcoin ke algoritme tanda tangan tahan kuantum dilakukan sebelum komputer kuantum yang relevan mulai beroperasi. Penelitian menunjukkan bahwa waktu yang dibutuhkan untuk proses ini adalah sekitar 76 hari total downtime terkoordinasi di seluruh node.
Kesimpulan dan Tantangan ke Depan
Risiko yang ditimbulkan oleh komputasi kuantum semakin mendekat dan memerlukan perhatian serius dari komunitas Bitcoin. Edwards menekankan pentingnya untuk tidak menunda pembuatan solusi agar Bitcoin tetap aman dari ancaman masa depan ini. “Kita harus bertindak sebelum terlambat,” tambahnya.
Seiring dengan kemajuan yang terus dicapai dalam komputasi kuantum, momentum untuk memperbarui standar enkripsi Bitcoin semakin mendesak.