Headline24jam.com – Bank-bank terbesar Jepang, termasuk Mitsubishi UFJ Financial Group (MUFG), Sumitomo Mitsui Banking Corp. (SMBC), dan Mizuho Bank, bersiap untuk meluncurkan stablecoin yang terikat pada yen pada akhir tahun ini. Inisiatif ini bertujuan untuk memodernisasi penyelesaian transaksi korporat dan mengurangi biaya. Stablecoin akan diterbitkan di platform Progmat milik MUFG, menciptakan fondasi untuk pembayaran digital yang lebih seamless di ekosistem perusahaan Jepang.
Mitsubishi Corp. Sebagai Pengguna Pertama
Mitsubishi Corp. akan menjadi entitas pertama yang mengadopsi stablecoin ini untuk aliran keuangan internal. Dengan lebih dari 240 anak perusahaan di seluruh dunia, perusahaan tersebut berencana untuk menyederhanakan pembayaran dividen, pembelian aset, dan transfer lintas batas, mengurangi beban administrasi yang selama ini memperlambat proses keuangan korporat.
Potensi Jaringan Stablecoin Terintegrasi
Jika berhasil, ini bisa menjadi jaringan stablecoin bank yang pertama di Jepang yang dapat beroperasi di berbagai blockchain publik seperti Ethereum, Polygon, Avalanche, dan Cosmos. MUFG juga telah menyatakan rencana untuk memperluas jaringan ke lebih banyak platform.
Momentum yang Semakin Besar dan Persaingan yang Muncul
Inisiatif ini telah menarik perhatian yang lebih luas. Binance Japan baru-baru ini menjalin kemitraan dengan Mitsubishi UFJ Trust and Banking Corp. untuk mengeksplorasi penerbitan stablecoin di Progmat, sementara regulator dari Badan Jasa Keuangan Jepang tengah bergerak untuk menyetujui stablecoin berbasis yen.
Perusahaan fintech seperti JPYC dan grup keuangan seperti Monex juga berusaha menghadirkan aset digital terikat yen, menandakan bahwa perlombaan untuk mengadopsi stablecoin telah dimulai. Para bank Jepang dan platform Web3 kini menganggap stablecoin sebagai langkah kunci menuju sistem keuangan yang lebih efisien.
Seiring Jepang semakin mempercepat adopsi blockchain, model stablecoin yang terintegrasi dapat merombak transaksi korporat dan menempatkan negara ini sebagai pemimpin global dalam keuangan digital.
About the Author
