Headline24jam.com – Sam Bankman-Fried, mantan pendiri bursa kripto FTX, mengklaim bahwa dana nasabah dapat sepenuhnya dikembalikan setelah jatuhnya perusahaan pada tahun 2022. Dalam pernyataan baru-baru ini, ia juga menuduh pengacara kebangkrutan dan CEO John J. Ray III memaksa FTX untuk memasuki proses Chapter 11 demi keuntungan finansial.
Pernyataan Bankman-Fried
Dalam dokumen sepanjang 15 halaman yang bertanggal 30 September, Bankman-Fried berargumen bahwa FTX, sebelum krisis likuiditas yang terjadi pada November 2022, sebenarnya mampu menangani sekitar $8 miliar dalam permintaan penarikan yang menjadi penyebab keruntuhan bursa. Ia menyatakan bahwa pada saat itu, FTX memiliki aset senilai $25 miliar dengan nilai ekuitas mencapai $16 miliar.
Tuduhan Terhadap Pengacara dan CEO
Bankman-Fried mengklaim bahwa ia dilarang untuk berbicara dalam persidangannya, menegaskan bahwa keruntuhan FTX disebabkan oleh masalah likuiditas dan bukan kebangkrutan. Ia menuduh bahwa tim hukum eksternal dan Ray III telah “mengambil alih” kendali FTX, memaksakan kebangkrutan yang tidak perlu. Pernyataan tersebut juga mengindikasikan bahwa pengacara kebangkrutan sangat diuntungkan dari keputusan tersebut, termasuk penyalahgunaan penggambaran keuangan perusahaan.
Biaya dan Aset yang Dibuang
Bankman-Fried melaporkan bahwa hampir $1 miliar telah dibayarkan sebagai biaya untuk konsultan selama proses kebangkrutan. Ia menyebutkan bahwa $7 miliar aset dalam bentuk token FTT telah dibuang dan beberapa aset perusahaan lainnya dijual di bawah nilai pasar. Ia berpendapat bahwa, jika dikelola dengan baik, kombinasi aset dan ekuitas yang dimiliki Alameda dapat bernilai sekitar $136 miliar saat ini.
Konsekuensi dari Keruntuhan FTX
Keruntuhan FTX pada November 2022 menjadi salah satu skandal keuangan terbesar dalam sejarah kripto. Bukti di pengadilan kemudian menunjukkan bahwa Alameda memiliki akses “backdoor” ke sistem FTX, yang memungkinkan mereka meminjam dana nasabah tanpa jaminan. Praktik ini berujung pada krisis likuiditas ketika banyak nasabah menarik dana mereka, mengakibatkan kekurangan dana sebesar $8 miliar dan memicu kerugian industri yang diperkirakan mencapai $200 miliar dalam kapitalisasi pasar.
Penjara dan Upaya Banding
Setelah keruntuhan itu, Bankman-Fried ditangkap dan pada November 2023 dijatuhi hukuman penjara selama 25 tahun karena berbagai tuduhan penipuan dan konspirasi. Kini, ia sedang mengajukan banding atas vonis tersebut dan telah meminta pengampunan dari Presiden Donald Trump, yang sebelumnya telah memberikan pengampunan kepada tokoh lain di sektor kripto.