Headline24jam.com – Bitplanet, perusahaan publik yang tercatat di KOSDAQ dari Korea Selatan, telah memulai program akumulasi Bitcoin harian dengan pembelian 93 BTC pada tanggal 26 Oktober 2025. Langkah ini merupakan bagian dari rencana jangka panjang untuk membangun kas Bitcoin sebesar 10.000 BTC, menjadikannya sebagai pembelian Bitcoin pertama yang sepenuhnya diatur oleh perusahaan yang terdaftar di Korea.
Rencana Strategis Bitplanet
Bitplanet, yang dipimpin oleh CEO Simon Gerovich, berambisi menjadikan dirinya sebagai perusahaan treasury Bitcoin Indonesia. Rencana ini diumumkan pertama kali dalam acara Bitcoin Asia 2025, di mana perusahaan telah mengalokasikan dana sebesar $40 juta untuk akuisisi aset digital.
Kepatuhan Regulasi yang Kuat
Paul Lee, Co-CEO Bitplanet, menyatakan bahwa perusahaan telah memperkuat sistem tata kelola dan kepatuhan, beroperasi di bawah pengawasan Komisi Layanan Keuangan Korea. “Kami telah secara diam-diam mengakumulasi Bitcoin dalam dua minggu terakhir menggunakan platform teratur untuk memastikan transparansi dan manajemen risiko,” ujar Lee.
Rebound Pasar Cryptocurrency
Langkah Bitplanet ini muncul di tengah rebound pasar cryptocurrency yang menghadapi likuidasi sebesar $19 miliar awal bulan Oktober. Bitcoin mengalami lonjakan 6,7% dalam semana terakhir hingga mendekati $115.200. Data inflasi AS yang lebih lembut baru-baru ini meningkatkan ekspektasi pemotongan suku bunga Federal Reserve di bulan Desember, yang juga mengangkat aset berisiko.
Tren Perusahaan Publik di Asia
Bitplanet, sebelumnya dikenal sebagai SGA Co., Ltd., telah merubah fokus bisnisnya dari layanan TI dan keamanan siber menjadi model treasury Bitcoin yang didukung oleh investor seperti Sora Ventures. Perusahaan ini mencatat pendapatan tahunan sebesar ₩75,5 miliar ($55 juta) dan keuntungan bersih ₩4,7 miliar ($3,4 juta).
Bitplanet merupakan bagian dari tren yang semakin tumbuh di kalangan perusahaan publik di Asia yang menambahkan Bitcoin ke neraca mereka, mengikuti pengenalan Undang-Undang Dasar Aset Digital Korea Selatan yang diharapkan berlaku pada tahun 2027 dan akan menyediakan aturan yang jelas untuk kepemilikan dan penyimpanan token.
Lee menegaskan bahwa perusahaan telah beroperasi di bawah interpretasi yang lebih ketat dari panduan yang ada untuk memastikan kesiapan saat undang-undang tersebut mulai berlaku.