Headline24jam.com – Rating Tether’s USDT Turun, S&P Global Menyebut Tingginya Risiko Aset Cadangan
Tether, penyedia stablecoin terbesar di dunia, baru saja mengalami penurunan rating dari “terkendali” menjadi “lemah” oleh S&P Global. Penurunan ini terjadi karena tingkat pengungkapan yang terbatas dan meningkatnya ketergantungan pada aset cadangan berisiko tinggi seperti Bitcoin (BTC) dan emas.
Mengapa Tether Dikenakan Penurunan Rating?
S&P Global menjelaskan keputusan tersebut dengan menyatakan bahwa pengungkapan cadangan Tether kurang transparan dan semakin banyak terpapar pada aset-aset berisiko tinggi. Penilaian ini menunjukkan bahwa jika terjadi fluktuasi pasar yang lebih luas, USDT mungkin kesulitan untuk menjaga pegangannya terhadap dolar AS.
Respons Tether Terhadap Penurunan Rating
CEO Tether, Paolo Ardoino, menyatakan bahwa penilaian negatif tersebut adalah serangan terhadap perusahaan yang berusaha mengungkap sistem yang dianggap “rusak”. Menurut Ardoino, peningkatan eksposur terhadap emas dan BTC menunjukkan ketidakpuasan S&P Global terhadap pilihan cadangan mereka.
“Dengan bangga kami menerima pandangan negatif Anda. Tether adalah bukti nyata bahwa sistem keuangan tradisional sangat rusak,” ujarnya.
Penjelasan Detail Penurunan Rating
S&P Global mencatat bahwa cadangan USDT terdiri dari 77% aset dalam bentuk surat utang jangka pendek dan kas, sementara sisanya termasuk Bitcoin, emas, dan posisi pinjaman yang dijamin. Keberadaan aset-aset berisiko ini menimbulkan berbagai risiko termasuk risiko kredit dan pasar.
“Risiko ini berkaitan dengan berbagai aset yang dilaporkan dengan pengungkapan terbatas,” tambah mereka.
Sikap Komunitas Terhadap Penurunan Rating
Banyak anggota komunitas, termasuk CEO Rumble, Chris Pavlovski, menganggap penurunan ini sebagai serangan terhadap Tether karena menantang sistem keuangan yang sudah mapan.
Tether, dengan pasokan pasar USDT yang mencapai $184 miliar, menjadi pemain utama dalam dunia stablecoin, meskipun produk offshore mereka tidak diatur oleh pedoman yang mengharuskan dukungan 100% oleh obligasi pemerintah atau setara kas.
Proyeksi Masa Depan Tether
Analisis dari Novacula Occami mencatat bahwa produk stablecoin yang berbasis di AS, USAT, harus mematuhi pedoman yang lebih ketat. Meskipun demikian, kritik utamanya tertuju pada masalah transparansi dan audit yang mencakup perusahaan induk Tether.
Dengan berlanjutnya ekspansi Tether ke sektor infrastruktur, data, AI, dan energi, langkah-langkah untuk meningkatkan transparansi dan pengurangan risiko mungkin akan menjadi kunci bagi perbaikan rating di masa mendatang.