Headline24jam.com – Chainalysis mengungkapkan bahwa lebih dari $75 miliar dalam bentuk cryptocurrency ilegal terletak di dompet yang dapat diakses publik, mengindikasikan tantangan serius bagi penegak hukum global. Dalam laporan yang dirilis pada 9 Oktober 2023, perusahaan analitik blockchain ini menyoroti bahwa dominasi Bitcoin dalam aset kriminal menunjukkan pergeseran dalam cara penjahat mengelola dan mencuci dana mereka.
Penemuan Besar Mengenai Cryptocurrency Ilegal
Laporan dari Chainalysis mengindikasikan bahwa lebih dari $75 miliar cryptocurrency ilegal saat ini dikendalikan oleh individu dan jaringan yang terlibat dalam aktivitas kriminal. Dari jumlah tersebut, hampir $15 miliar terdapat di dompet yang secara langsung terkait dengan tindakan kriminal, sedangkan sisanya, mencapai $60 miliar, disimpan di dompet tambahan yang menerima dana ilegal.
Pertumbuhan Saldo Kriminal dan Dominasi Bitcoin
Selama periode dua tahun terakhir, saldo gabungan Bitcoin, Ethereum, dan stablecoin yang dipegang langsung oleh entitas ilegal meningkat sebesar 359%, dengan Bitcoin sendiri menyusun 75% dari total saldo kriminal. Chainalysis mencatat bahwa banyak hacker menghadapi kesulitan dalam mencuci dana hasil pencurian yang besar, sehingga cenderung mempertahankan aset tersebut dalam dompet terkait untuk jangka waktu yang lebih lama.
Jaringan Dompet Turunan yang Luas
Chainalysis juga mengungkapkan bahwa, total dompet yang terhubung dengan aktor ilegal dapat menyimpan lebih dari $60 miliar cryptocurrency, yang mencakup $46,2 miliar yang dikuasai oleh administrator dan vendor pasar gelap. Ini menyoroti keberlanjutan dan keuntungan jangka panjang dari pasar gelap yang telah ada sejak era Silk Road.
Penggunaan Bitcoin Oleh Aktor Ilegal
Bitcoin tetap menjadi aset pilihan bagi penjahat, dengan lebih dari sepertiga dompet BTC ilegal tidak melakukan transaksi selama setahun terakhir. Sementara itu, penggunaan stablecoin lebih bervariasi karena potensi risiko seperti pembekuan oleh penerbit sentral.
Perubahan dalam Metode Penarikan Dana
Chainalysis melaporkan penurunan signifikan dalam pengalihan langsung dari entitas ilegal ke bursa terpusat, dari lebih dari 40% menjadi hanya sekitar 15%. Hal ini menunjukkan peralihan besar ke penggunaan pencampur dan jembatan lintas rantai untuk menyembunyikan jejak dana. Perubahan perilaku ini menambah kompleksitas bagi penegak hukum dalam melaksanakan operasi pemulihan aset.
Laporan tersebut menunjukkan bahwa meskipun penjahat semakin cerdas dalam menyembunyikan aktivitas mereka, transparansi blockchain tetap memberikan keunggulan bagi penegak hukum. Data dari Chainalysis telah membantu otoritas mendapatkan kembali lebih dari $12,6 miliar dalam dana ilegal di seluruh dunia.