Headline24jam.com – Chainlink (LINK) mengalami lonjakan sentimen sosial, mencapai tingkat tertinggi dalam tiga tahun, meski harga tokennya merosot. Pada saat penulisan ini, harga LINK terpantau berada di angka $14 setelah sempat berusaha pulih di atas $15. Laporan ini mengungkapkan bahwa lonjakan tokenisasi Aset Riil (RWAs) serta integrasi dengan Securitize berkontribusi terhadap sentimen positif ini.
Sentimen Sosial Meningkat
Peningkatan volume sosial LINK bersamaan dengan penurunan harga menjadi menarik perhatian. Saat harga terendah sejak 4 Agustus, volume sosial memuncak pada angka 356 disertai Weighted Sentiment sebesar 3.307. Sementara beberapa pengguna menduga ini bisa jadi jebakan bagi calon pemegang, yang lain melihat ini sebagai awal dari potensi kenaikan harga.
Integrasi Securitize Merangsang Minat Institusi
Integrasi Securitize dengan Chainlink menunjukan pentingnya platform ini bagi investor institusi. Dengan Securitize mengadopsi standar data Chainlink untuk menentukan harga dana sebagai kolateral di Aave Horizon, situasi ini membuka kemungkinan pembalikan tren jika struktur pasar mendukung.
Cadangan Chainlink Meningkat
Seiring dengan meningkatnya tokenisasi, cadangan LINK menunjukkan pertumbuhan yang signifikan. Dalam waktu kurang dari seminggu, cadangan menambahkan 78,250 LINK senilai $1.1 juta, merupakan jumlah tertinggi yang pernah dilakukan. Saat ini, cadangan mencapai 729,338 LINK dengan nilai total sekitar $10.8 juta, dibeli dengan rata-rata harga $20.49.
Potensi Reaksi Harga LINK
Pada grafik, LINK telah melanggar pola segitiga, menegaskan pandangan bearish di pasar. Namun, indikator MACD menunjukkan kondisi positif dengan volume mencapai $48.24 juta, menunjukkan adanya minat dari pembeli. Untuk pembalikan harga yang bullish, LINK perlu menembus level $16, jika tidak, harga dapat berpotensi turun ke $11.60 yang merupakan titik terendah pada bulan Juni.
Keseluruhan analisis ini menggambarkan pertumbuhan sosial dan ekonomi Chainlink yang kuat, meskipun harga pada saat ini menunjukkan tren menurun.
About the Author
