
Headline24jam.com – FTX mengalami lonjakan harga yang signifikan setelah cuitan singkat Sam Bankman-Fried pada 24 September 2025, yang menyebabkan kenaikan 37% pada token FTT dan menarik perhatian besar di pasar cryptocurrency. Lonjakan ini, yang terjadi setelah kebangkitan spekulasi di media sosial, menunjukkan respons cepat pasar terhadap sinyal sosial.
FOMO dan Perilaku Pasar
Cuitan sederhana dari Bankman-Fried yang berbunyi “gm” mengubah perspektif pasar, mengubah sikap dari skeptisisme terhadap berita FTX menjadi respon positif, memperlihatkan bagaimana FOMO mulai mendominasi perilaku investasi di dunia crypto.
Lonjakan Harga FTX
Pada 23 September, token FTT mengalami kenaikan terbesar dalam hampir setahun, melonjak dari $0.80 menjadi sekitar $1.30, dengan kapitalisasi pasar mendekati $400 juta. Khususnya, minat terbuka di ruang derivatif mencatat lonjakan 65%, mencapai $4.21 juta.
Grafik Lonjakan FTT
Sumber: CoinGlass
Reaksi Pasar terhadap Cuitan
Meskipun hype terkait ‘pengampunan’ mereda setelah beredar informasi bahwa seseorang mungkin telah mewakili Bankman-Fried dalam tweet tersebut, pergerakan harga ini menunjukkan betapa cepatnya pasar dapat beradaptasi terhadap berita baru. Pasar kini cenderung menganggap berita tentang FTX sebagai indikator positif, yang mencerminkan perubahan sentimen yang halus namun signifikan.
Latar Belakang FTX
FTX didirikan oleh Sam Bankman-Fried pada tahun 2019 dan dengan cepat menjadi salah satu bursa terbesar di crypto. Namun, kebangkrutan yang terjadi pada November 2022 akibat krisis likuiditas membawa dampak besar, menghancurkan sejumlah miliaran dolar dan menempatkan Bankman-Fried dalam masalah hukum.
Kejadian terbaru ini menunjukkan kepada investor tentang potensi perubahan posisi pasar jika Bankman-Fried kembali ke kancah. Dengan cuitan singkatnya, ia hanya memberikan isyarat mengenai dampak besar yang dapat ditimbulkannya di masa depan.
Kesimpulan
Secara keseluruhan, reaksi pasar terhadap cuitan Sam Bankman-Fried menunjukkan bagaimana cepatnya perubahan sentimen dapat terjadi di dunia cryptocurrency, sekaligus menyoroti pengaruh media sosial terhadap perilaku investor.