
Headline24jam.com – Max Glass, mantan eksekutif RWA Company, telah mengajukan gugatan di Pengadilan Chancery Delaware pada hari Senin, menuduh pemecatan yang tidak sah dan pengkhianatan fidusiari terkait proyek stablecoin yang berkembang menjadi M^0, penyedia infrastruktur untuk mUSD MetaMask. Dalam tuntutannya, Glass mengklaim bahwa dia secara tidak adil dikeluarkan dari kesempatan yang seharusnya dia pimpin, setelah pemimpin perusahaan Gregory DiPrisco dan Joseph Quintilian memaksanya untuk menandatangani dokumen yang merugikan.
Tudingan Terhadap RWA Company
Dalam gugatan tersebut, Glass menuduh bahwa pemimpin RWA Company berkolusi untuk mengalihkan proyek stablecoin yang dia kembangkan bersama CrossLend GmbH, ke perusahaan baru yang kini dikenal sebagai M^0. “Tindakan mereka menciptakan pola penutupan terhadap keterkaitan antara RWA dan M^0,” ungkapnya. Glass mengklaim pemimpin perusahaan tidak menjawab pertanyaannya mengenai aliansi yang terjadi, menciptakan ketidakpastian yang merugikan.
Kontribusi Glass di Industri Crypto
Glass sebelumnya berperan aktif dalam pengembangan industri crypto, termasuk menciptakan Proposal Perbaikan Maker yang mengizinkan pinjaman stablecoin senilai $100 juta melalui MakerDAO. Usahanya di RWA Company berfokus pada integrasi aset dunia nyata dengan blockchain, sebuah bidang di mana RWA Company sebelumnya menonjol.
Dampak Gugatan Terhadap M^0
M^0, yang didukung oleh investor besar seperti Wintermute Ventures dan Polychain, menjadi pemain utama dalam ekosistem crypto, khususnya dalam proyek-proyek seperti mUSD. Gugatan Glass dapat memicu pembenahan tata kelola di perusahaan-perusahaan crypto, seperti yang disampaikan analis hukum keuangan, yang menilai adanya pelanggaran fidusiari ini berpotensi memicu transparansi yang lebih besar dalam hubungan perusahaan.
Tanya Jawab Seputar Gugatan Ini
Apa Saja Tuduhan di Dalam Gugatan Max Glass?
Gugatan meliputi tuduhan pemaksaan dan pelanggaran fidusiari oleh pemimpin RWA Company, mengklaim mereka merampas peluang stablecoin yang bekerja sama dengan CrossLend GmbH. Glass menginginkan ganti rugi, pengembalian statusnya, dan mencegah transfer kepemilikan M^0.
Siapa Max Glass?
Max Glass adalah mantan eksekutif di RWA Company yang memiliki pengalaman di bidang infrastruktur crypto dan pengembangan stablecoin. Pekerjaannya menunjukkan keahliannya dalam menghadirkan aset dunia nyata ke dalam teknologi blockchain.
Kesimpulan
Gugatan Max Glass terhadap RWA Company berpotensi mengguncang dunia stablecoin dan integrasi aset dunia nyata, khususnya dengan kemunculan M^0 sebagai entitas signifikan dalam proyek mUSD MetaMask. Sebagai kasus ini berlangsung di Pengadilan Chancery Delaware, kemajuannya akan menjadi perhatian penting bagi investor dan profesional di bidang keuangan digital, menyoroti pentingnya praktik etis dalam pelibatan investor dan mitra kerja.