
Headline24jam.com – Sebuah entitas cryptocurrency yang dikendalikan oleh Rusia telah memproses transaksi senilai $6,1 miliar menggunakan stablecoin A7A5 sejak Agustus 2025, meskipun ada sanksi dari AS. Informasi ini diperoleh dari laporan Financial Times (FT).
Transaksi Melalui Stablecoin A7A5
Stablecoin A7A5 merupakan bagian dari jaringan pembayaran lintas batas A7 yang berkembang di Rusia. Jaringan ini diciptakan sebagai alternatif terhadap sistem keuangan yang didominasi oleh AS, setelah bank-bank Rusia terputus dari sistem tersebut akibat konflik Rusia-Ukraina.
Liquidasi Token dan Sanksi
Para operator stablecoin A7A5 melikuidasi sebagian besar tokennya setelah bursa Kyrgyzstan, Grinex, dan Old Vector (penerbit A7A5) ditambahkan ke daftar sanksi. Grinex, yang diluncurkan oleh tim Garantex, juga terkena sanksi.
Cara A7A5 Menyembunyikan Transaksi
Menurut laporan FT, administrator A7A5 menghancurkan dompet yang ada untuk menyembunyikan tautan aset dengan Garantex dan Grinex. Sebanyak 33,8 miliar token yang setara dengan sekitar $405 juta telah dihapus, sementara jumlah yang sama diterbitkan dalam dompet baru. “Metode ini memutus tautan antara akun lama dan baru, sehingga sulit untuk menghubungkan token yang disanksi dengan yang baru dibuat,” ujar para jurnalis.
Pola Aktivitas Dompet Baru
Dompet baru menunjukkan pola aktivitas yang mirip dengan kasus sebelumnya. Transaksi dilakukan dengan 11 pihak ketiga dan sebagian besar pada jam kerja di Moskow, dengan puncak aktivitas antara pukul 10:00 hingga 12:00, serta minim aktivitas di malam hari dan akhir pekan. Para operator di blockchain TRON dan Ethereum tampaknya belajar dari likuidasi sebelumnya.
Status Resmi dan Ekspansi A7A5
FT menyoroti bahwa A7A5 telah mendapatkan pengakuan resmi di Rusia dan didukung oleh rubel melalui Promsvyazbank, yang memiliki 49% infrastruktur A7 dan juga terkena sanksi. Para ahli keuangan memperkirakan bahwa A7 dapat meraih pangsa pasar yang signifikan dalam transaksi lintas batas di Rusia. Selain cryptocurrency, jaringan ini juga menawarkan layanan tradisional, termasuk pembayaran melalui surat promes.
Tantangan Penegakan Sanksi
Pada Maret 2025, penerbit USDT, Tether, membekukan $28 juta di alamat yang terkait dengan Garantex, menyoroti tantangan berkelanjutan dalam penegakan sanksi terhadap entitas yang terlibat dalam transaksi cryptocurrency.