Headline24jam.com – MicroStrategy baru-baru ini menunjukkan pola fractal bearish dan menjual saham internal, menandakan risiko penurunan bagi Bitcoin. Tren ini mirip dengan penurunan yang terjadi antara 2021-2022 yang berlangsung lebih dari 600 hari. Saat ini, Bitcoin telah terkoreksi sebesar 33% dari puncaknya, dan kinerja historis bulan Desember menunjukkan kemungkinan penurunan lebih lanjut jika tekanan jual berlanjut.
Pola Fractal Bearish dan Penjualan Saham MikroStrategy
Pola bearish pada MicroStrategy, yang diketahui memiliki lebih dari 9.000 BTC di dalam kasnya, menambah kekhawatiran di pasar cryptocurrency. Saham perusahaan yang diperdagangkan di bursa bisa terpengaruh jika Bitcoin terus mengalami penurunan harga. Di luar itu, potensi penurunan ini menimbulkan pertanyaan mengenai strategi investasi MicroStrategy ke depan.
Analisis Kinerja Bitcoin Desember
Sejarah menunjukkan, performa Bitcoin pada bulan Desember cenderung tertekan ketika ada penjualan besar. Menurut data yang diperoleh, jika tekanan jual tetap berlanjut, kita bisa melihat Bitcoin mengalami penurunan lebih lanjut. Puncak harga Bitcoin yang tercatat belum lama ini menjadi sorotan investor yang mengkhawatirkan masa depan aset digital ini.
Implikasi Bagi Investor
Investor yang mengikuti perkembangan MicroStrategy dan Bitcoin harus tetap waspada. Sebagai salah satu pemegang BTC terbesar, keputusan perusahaan ini dapat berdampak signifikan pada pasar lebih luas. Dengan adanya data dari pasar dan analisis terkini, para investor diharapkan dapat mengambil keputusan investasi yang lebih informasional dan strategis.
Dengan semua informasi ini, pemantauan terhadap langkah MicroStrategy dan dinamika pasar Bitcoin sangat penting untuk menghindari kerugian lebih lanjut.