
Headline24jam.com – Harga Bitcoin mengalami penurunan di bawah level dukungan $110,000 pada Sabtu, 27 September, setelah terbentuknya pola chart berisiko dalam kondisi penurunan arus dana dari ETF. Data menunjukkan bahwa permintaan dari investor Amerika berkurang, dengan aliran ETF Bitcoin mencapai outflow sebanyak $902 juta setelah sebelumnya mengalami inflow sebesar $886 juta.
Bitcoin Tertekan di Tengah Kelemahan ETF
Dalam beberapa pekan terakhir, Bitcoin (BTC) tercatat trading sekitar $109,600, menurun sekitar 12% dari rekor tertinggi sebelumnya. Penurunan ini merupakan yang terendah sejak 2 September.
Data dari SoSoValue menunjukkan bahwa inflow ETF Bitcoin melambat selama dua minggu berturut-turut, menandakan berkurangnya minat investor.
Pola Head-and-Shoulders Mengindikasikan Potensi Penurunan
Analisis dari grafik harian menunjukkan bahwa harga Bitcoin telah membentuk pola head-and-shoulders, yang sering kali menandakan potensi penurunan lebih lanjut. Saat ini, harga BTC telah bergerak di bawah rata-rata bergerak eksponensial 50 hari, dengan Indeks Kekuatan Relatif (RSI) menunjukkan penurunan.
Pola ini menunjukkan kemungkinan BP akan turun ke level retracement Fibonacci 50% di posisi $100,000.
Pola Rising Wedge dan Divergensi Bearish
Berdasarkan grafik mingguan, Bitcoin juga menunjukkan pola rising wedge, yang ditandai dengan dua garis tren konvergen yang naik. Kedua garis ini mendekati titik konfluensinya, mengindikasikan potensi breakout bearish.
Sementara itu, indikator teknikal seperti RSI dan MACD menunjukkan pola divergensi bearish, di mana indikator-indikator ini bergerak turun meski harga masih naik. Pola-pola ini menunjukkan bahwa Bitcoin kemungkinan akan mengalami penurunan lebih lanjut dalam beberapa minggu mendatang.
Dampak Kebijakan Federal Reserve
Salah satu faktor yang mungkin mempengaruhi kelemahan ini adalah peringatan dari beberapa pejabat Federal Reserve, termasuk Austan Goolsbee, Beth Hammack, dan Raphael Bostic, mengenai perlunya kehati-hatian dalam menetapkan kebijakan suku bunga. Mereka menyebutkan bahwa inflasi tetap di atas target 2% selama lebih dari empat tahun, meskipun pasar tenaga kerja tetap kuat.
Ekonomi juga menunjukkan ketahanan dengan pertumbuhan yang dilaporkan sebesar 3.8% pada kuartal kedua, sementara jumlah pengajuan klaim pengangguran di AS telah menurun secara signifikan dalam beberapa pekan terakhir.
Menanti Data Non-Farm Payrolls
Ke depan, rilis data non-farm payrolls pada hari Jumat mendatang akan menjadi katalis penting bagi Bitcoin dan cryptocurrency lain. Data ini akan membantu menentukan keputusan Fed terkait pemotongan suku bunga pada pertemuan bulan Oktober mendatang.