Headline24jam.com – India akan meluncurkan mata uang digital yang didukung oleh Reserve Bank of India (RBI) sebagai bagian dari upaya untuk mengatur penggunaan cryptocurrency yang tidak terdaftar. Rencana ini diungkapkan oleh Menteri Perdagangan dan Industri, Piyush Goyal, pada 7 Oktober 2023, menekankan bahwa negara tidak mendukung aset kripto yang tidak memiliki backing yang jelas.
Rencana Peluncuran Mata Uang Digital
Mata uang digital yang direncanakan bertujuan untuk menggantikan uang kertas, menyediakan transaksi yang cepat, aman, dan mudah dilacak. Menurut Goyal, langkah ini bertujuan untuk memodernisasi sistem keuangan dan mengurangi ketergantungan pada uang tunai.
Kebijakan Perpajakan yang Ketat
Pemerintah India berencana menerapkan pajak tinggi pada cryptocurrency untuk menekan penggunaan aset ini, mengingat adanya kekhawatiran terkait akuntabilitas dan risiko bagi konsumen. “Kami mengenakan pajak yang sangat tinggi pada cryptocurrency,” ujar Goyal, menambahkan bahwa tindakan ini bertujuan untuk mencegah individu memegang aset digital yang tidak memiliki dukungan jelas.
Sikap Hati-Hati Terhadap Cryptocurrency
Pernyataan Goyal menegaskan sikap hati-hati pemerintah India terhadap industri cryptocurrency. meskipun India menduduki peringkat teratas dalam adopsi crypto global tahun 2025, regulasi yang jelas masih belum ada. Pengadilan Tertinggi India telah membatalkan larangan RBI terhadap perbankan cryptocurrency pada 2020, tetapi kurangnya kejelasan regulasi masih membuat industri berada dalam ketidakpastian.
Tantangan dari Cryptocurrency Swasta
RBI telah menyuarakan kekhawatiran bahwa cryptocurrency swasta dapat mengganggu kontrol moneter dan merusak sistem keuangan. Goyal mencatat bahwa meskipun otoritas tidak memberlakukan larangan total, regulasi ketat dan pajak tinggi diharapkan dapat menekan aktivitas cryptocurrency.
Dampak Terhadap Sistem Pembayaran
Pejabat India juga khawatir terhadap stablecoin, yang dianggap dapat mengancam Unified Payments Interface (UPI) dan infrastruktur pembayaran di negara tersebut. Sementara itu, bursa asing tetap beroperasi di India dengan kepatuhan terhadap anti pencucian uang (AML), meski tingginya pajak cryptocurrency menjadi penghalang bagi peningkatan aktivitas.
About the Author
