
Headline24jam.com – Jeff Bezos, co-founder Amazon, baru-baru ini mengungkapkan kekhawatirannya mengenai lonjakan investasi dalam kecerdasan buatan (AI) yang ia sebut sebagai “gelembung industri”. Dalam sebuah laporan dari Bloomberg, Bezos menjelaskan bahwa meskipun risiko kehilangan modal bagi investor tinggi, potensi jangka panjang dari AI tetap signifikan.
Bezos Peringatkan Gelombang Investasi AI
Bezos mencatat bahwa saat ini hampir setiap perusahaan AI menerima pendanaan tanpa memperhatikan kekuatan ide atau keberadaan produk jadi. Dalam situasi ini, jutaan dolar yang digelontorkan ke proyek tahap awal membuat investor sulit membedakan antara model bisnis yang berkelanjutan dan proyek berisiko tinggi.
Potensi Transformatif AI
Meskipun demikian, miliarder ini percaya bahwa AI akan merevolusi setiap industri dan meningkatkan produktivitas global. Ia membandingkan kondisi sekarang dengan ledakan bioteknologi pada tahun 1990-an, di mana banyak perusahaan gagal, namun sejumlah obat efektif berhasil diluncurkan. “Seperti gelembung dot-com yang membuka jalan bagi raksasa internet saat ini,” ujarnya.
Aliran Investasi Menuju Infrastruktur AI
Bezos mengemukakan bahwa investasi dalam AI tidak hanya ditujukan untuk pengembang, tetapi juga untuk infrastruktur seperti pusat data, manufaktur chip, dan pengembangan aplikasi. Dia menegaskan bahwa investasi saat ini telah mulai menyasar penyedia “neo-cloud” bahkan sebelum sistem komputasi mereka sepenuhnya dibangun.
Sementara itu, Bloomberg melaporkan bahwa BlackRock sedang dalam negosiasi untuk mengakuisisi Aligned Data Centers senilai $40 miliar. Di sisi lain, OpenAI, pengembang di balik ChatGPT, baru-baru ini mencapai valuasi sebesar $500 miliar dalam penjualan saham sekunder, menjadikannya sebagai perusahaan swasta paling bernilai di dunia.
Tantangan di Pasar AI
Walaupun ada antusiasme di pasar, beberapa investor memperingatkan tentang overheating, khususnya di sektor modal ventura tahap awal. Terlepas dari perhatian tersebut, Bezos mendorong perspektif yang lebih luas, menyatakan bahwa setelah perbaikan pasar, perusahaan yang mampu memberikan hasil nyata akan mampu bertahan dan berkembang.
Ia menekankan bahwa manfaat besar dari AI bagi umat manusia akan terwujud seiring waktu, meskipun beberapa investasi mungkin gagal. “Ketika hasrat mereda dan jelas siapa yang akan menang, masyarakat akan mendapatkan manfaat dari inovasi-inovasi ini,” pungkasnya.