Headline24jam.com – Badan Jasa Keuangan Jepang (FSA) berencana mengajukan regulasi baru untuk melindungi investor kripto, diharapkan diajukan ke parlemen pada tahun 2026. Regulasi ini akan mengharuskan bursa untuk mempertahankan cadangan keuangan guna memberikan kompensasi kepada pengguna, menyusul serangkaian pelanggaran keamanan yang merugikan industri.
Meningkatnya Perlindungan Investor Kripto di Jepang
Jepang tengah memperkuat langkah perlindungan bagi investor kripto yang meningkat, sebagai bagian dari usaha untuk meningkatkan keamanan di sektor tersebut. Menurut laporan Nikkei, FSA akan mengajukan regulasi baru yang mewajibkan bursa kripto untuk menyimpan cadangan keuangan guna menanggulangi kerugian akibat peretasan atau pelanggaran keamanan.
Keamanan Aset dan Cadangan Keuangan
Regulasi yang ada saat ini sudah mewajibkan bursa untuk menyimpan sebagian besar aset pelanggan di dompet dingin, untuk mengurangi risiko serangan online. Namun, saat ini bursa tidak diwajibkan memiliki cadangan keuangan untuk menutupi potensi kerugian, yang membuat pengguna rentan jika bursa menghadapi kebangkrutan.
Rencana Cadangan Keuangan dan Proteksi Insolvensi
FSA akan menetapkan persyaratan cadangan berdasarkan standar yang berlaku untuk sekuritas tradisional, mempertimbangkan insiden kebocoran kripto yang terjadi di masa lalu. Bursa juga mungkin memiliki opsi untuk menggunakan asuransi guna mengurangi beban finansial. Langkah ini juga mencakup penguatan aturan segregasi aset dan proses pemulihan dana pelanggan jika terjadi kebangkrutan bursa.
Meningkatnya Kesadaran dan Penggunaan Kripto
Di tengah tantangan keamanan, data terbaru dari Chainalysis menunjukkan bahwa nilai on-chain yang diterima meningkat 120% dalam setahun menjelang Juni 2025. Pertumbuhan ini menjadi yang tertinggi di antara pasar besar di kawasan Asia-Pasifik, didorong oleh reformasi pajak, aturan stablecoin yang baru, dan pengakuan investasi yang lebih jelas.
Menjawab Tantangan Keamanan
Jepang mengintensifkan regulasi ini setelah berbagai insiden besar, termasuk jatuhnya Mt. Gox pada 2014, yang hingga kini dampaknya masih terasa. DMM Bitcoin dan SBI Crypto juga mengalami kerugian besar akibat peretasan yang terkait dengan aktivitas ilegal, menegaskan perlunya perlindungan lebih bagi konsumen.
Dengan langkah baru ini, Jepang menunjukkan komitmennya untuk meningkatkan kepercayaan dalam ekosistem aset digital, memastikan keamanan dan perlindungan bagi semua investor.