Headline24jam.com – Laporan terbaru menunjukkan bahwa kelompok cyber asal Korea Utara berhasil mencuri sekitar $2,84 miliar dalam bentuk cryptocurrency sejak awal 2024, dengan $1,65 miliar dari jumlah tersebut dicuri hanya tahun ini. Penargetan utama mereka adalah bursa cryptocurrency di Asia dan Timur Tengah.
Taktik yang Digunakan oleh Kelompok Cyber Korea Utara
Kelompok cyber tersebut kerap menggunakan berbagai metode untuk mengecoh sistem keamanan. Taktik mereka mencakup penggunaan wawancara kerja palsu, serta alat kecerdasan buatan seperti ChatGPT dan DeepSeek untuk mendukung aktivitas kejahatan siber mereka.
Platform Kamboja Terkait Pencucian Cryptocurrency Curian
Analisis lebih lanjut mengungkapkan bahwa perusahaan seperti Huione Group dan anak perusahaannya, Huione Pay, berperan dalam proses pencucian cryptocurrency yang dicuri. Peneliti juga mencatat adanya pelanggaran terhadap bursa besar, termasuk Bybit di UEA, DMM Bitcoin di Jepang, WazirX di India, serta BingX dan Phemex di Singapura.
Konteks Pencurian Cryptocurrency
Melalui laporan yang dikeluarkan oleh Tim Pemantauan Sanksi Multinasional (MSMT) yang dipimpin oleh Korea Selatan, disebutkan bahwa pencurian aset digital ini difasilitasi oleh broker di Tiongkok, Rusia, Hong Kong, dan Kamboja untuk mendanai program senjata yang telah dijatuhi sanksi oleh PBB. Dalam pernyataannya, Kementerian Luar Negeri Seoul menyatakan, “Rilis laporan ini diharapkan dapat menarik perhatian internasional mengenai pelanggaran berkelanjutan oleh Korea Utara.”
Profesional IT Korea Utara di Luar Negeri
Sekitar 1.000 hingga 2.000 profesional IT asal Korea Utara saat ini masih beroperasi di setidaknya delapan negara. Banyak dari mereka terhubung dengan entitas yang telah disanksi oleh PBB dan mengirimkan sekitar setengah dari penghasilan mereka kembali ke tanah air.
Kejadian Pencurian Di Bulan Agustus
Bulan Agustus lalu, para pengguna cryptocurrency dan bursa mengalami periode sulit, dengan laporan total pencurian mencapai $163 juta. Theft terbesar terjadi pada 19 Agustus lalu ketika seorang pemegang Bitcoin terjebak dalam serangan rekayasa sosial, yang mengakibatkan hilangnya 783 BTC.
Penutup
Penting untuk mengawasi aktivitas cyber yang semakin brilian ini dan potensi dampaknya terhadap pasar cryptocurrency global. Dengan lonjakan kasus pencurian, menunjukkan perlunya penguatan sistem keamanan di seluruh platform digital.