Headline24jam.com – Pemerintah Turki bersiap untuk memperkenalkan undang-undang baru yang akan memberikan wewenang lebih pada Badan Penyelidikan Kejahatan Keuangan (Masak) dalam mengawasi aktivitas bank, mata uang kripto, dan platform perbankan mobile. Langkah ini diusulkan untuk menanggulangi transaksi ilegal dan memenuhi standar internasional anti pencucian uang (AML), dengan rencana pengajuan siap dilakukan pada tahun legislatif yang baru.
Pemberian Wewenang Baru untuk Masak
Menurut sumber yang dikutip oleh Bloomberg, undang-undang yang diusulkan akan memberi Masak sejumlah kekuasaan baru, antara lain untuk:
- Menetapkan batas transaksi di berbagai platform.
- Memblokir layanan perbankan mobile yang terkait dengan kegiatan kriminal.
- Menciptakan daftar hitam alamat kripto yang terlibat dalam aktivitas ilegal.
Inisiatif ini secara khusus menargetkan akun “sewa”, yaitu skema di mana para penjahat membayar pengguna untuk mengakses akun keuangan mereka guna memproses transaksi taruhan atau penipuan.
Meningkatkan Kepercayaan Global
Undang-undang tersebut akan dijadikan bagian dari paket legislasi peradilan ke-11 Turki, yang diharapkan akan diajukan ke parlemen dalam waktu dekat. Para legislator dapat meninjau atau menolak ketentuan yang diajukan selama proses evaluasi.
Bloomberg juga menyebutkan bahwa Masak sudah mengumpulkan dan menganalisis data transaksi mencurigakan, serta merujuk kasus ke jaksa penuntut. Ini sejalan dengan kepatuhan Turki terhadap standar AML internasional. Jika disetujui, undang-undang ini tidak hanya akan memperketat pengawasan domestik tetapi juga meningkatkan posisi Turki di pasar keuangan global.
Ikhtisar Langkah-Langkah Sebelumnya
Langkah terbaru ini mengikuti tindakan awal pemerintah, dimana pada bulan Juni 2025, media lokal melaporkan bahwa Turki telah memperketat aturan penarikan mata uang kripto sebagai bagian dari strategi AML yang lebih luas.
Penerapan undang-undang ini diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan internasional dan meneguhkan posisi Turki dalam kerjasama ekonomi global di bidang keuangan.
About the Author
