Headline24jam.com – Ethereum dan Solana berseteru mengenai keamanan jaringan layer-2 (L2) Ethereum. Di tengah perdebatan, Vitalik Buterin, Co-Founder Ethereum, menegaskan keamanan L2, sementara Anatoly Yakovenko dari Solana mengungkapkan kekhawatiran mendalam tentang risiko yang dihadapi L2 di masa mendatang.
Keberanian Buterin dalam Keamanan L2 Ethereum
Vitalik Buterin mempercayai bahwa jaringan L2 Ethereum, yang mengamankan lebih dari $35 miliar dalam total nilai terkunci, tetap terlindungi dari serangan 51% berkat finalitas dasar Ethereum. Namun, ia memperingatkan bahwa risiko bisa muncul bila validator mengambil alih fungsi di luar kendali langsung Ethereum, yang dapat melemahkan jaminan tersebut.
Tantangan dari Yakovenko
Anatoly Yakovenko membantah keyakinan Buterin, menyebut klaim tersebut sebagai “salah.” Dia menekankan bahwa, setelah bertahun-tahun pengembangan, L2 masih menghadapi risiko terburuk yang sama dengan jembatan lintas rantai seperti Wormhole. Yakovenko mengidentifikasi tiga kelemahan utama dalam desain L2 saat ini: kode yang kompleks yang meningkatkan risiko serangan, pengelolaan multi-tanda tangan yang dapat memindahkan dana tanpa persetujuan pengguna, dan pemrosesan off-chain yang mendesentralisasi kontrol.
Argumentasi Kontra
Seorang pendukung Ethereum menyanggah argumen Yakovenko, mengatakan bahwa tidak ada yang mendasar yang menghalangi L2 untuk mewarisi keamanan Ethereum. Mereka berpendapat bahwa L2 pada Tahap 2 berfungsi seperti kontrak brankas dengan perlindungan penuh dari layer satu.
Perbandingan Kinerja: ETH vs SOL
Selama setahun terakhir, Ethereum dan Solana menunjukkan tren harga yang seirama, dengan Ethereum mengalami kenaikan sekitar 15,45%, sementara Solana naik 7,39%. Kedua aset ini mendapatkan momentum yang kuat di pertengahan tahun sebelum mengalami penurunan pada bulan September, namun perlahan mulai pulih menjelang akhir Oktober.
Kesimpulan
Perdebatan mengenai keamanan network Ethereum layer-2 masih jauh dari selesai. Dengan kekhawatiran dari pihak-pihak terkait, baik Buterin maupun Yakovenko memberikan pandangan yang menunjukkan tantangan dan peluang dalam pengembangan L2. Sementara itu, kinerja kedua jaringan menjelang akhir tahun menunjukkan adanya dinamika investasi yang menarik untuk diperhatikan.