Headline24jam.com – Pasar kripto saat ini menghadapi minggu makro yang signifikan menjelang pembukaan kembali pemerintah AS dan pengumuman terbaru dari Federal Reserve. Dalam konteks ini, data ekonomi baru, sinyal pemotongan suku bunga, dan perubahan likuiditas mulai berdampak pada pergerakan Bitcoin dan sentimen risiko secara umum.
Fokus pada Pemulihan AS dan Sinyal Federal Reserve
Pemerintah Federal AS kembali beroperasi sepenuhnya pada 12 November 2023, setelah 43 hari penutupan yang mengganggu layanan penting dan publikasi data. Data ekonomi yang tertunda mulai diterbitkan kembali, dengan harapan untuk mengukur sejauh mana dampak penutupan terhadap pertumbuhan ekonomi yang sudah melambat sebelum bulan Oktober.
Pengaruh Data Ekonomi dan Pernyataan Powell
Investor menantikan pernyataan lebih lanjut dari Federal Reserve setelah pemotongan suku bunga 25 basis poin pertama di tahun 2025. Ketua Jerome Powell menyampaikan bahwa perlambatan perekrutan meningkatkan kemungkinan pelonggaran kebijakan lebih lanjut tahun ini. Rapat FOMC pada 19 November 2023 diharapkan memberikan lebih banyak wawasan mengenai keseimbangan antara pertumbuhan yang melambat dan inflasi yang masih tinggi sekitar 2,9%.
Pembaruan Likuiditas dari Federal Reserve
Laporan rutin neraca Federal Reserve yang keluar pada sore hari Kamis akan menunjukkan sejauh mana likuiditas yang disuplai melalui aset dan fasilitas pinjaman. Pembaruan ini akan mempengaruhi kondisi pasar keuangan, termasuk ekuitas, obligasi, dan aset digital.
Tren Sentimen Pasca-Penutupan
Indeks sentimen konsumen University of Michigan baru-baru ini menurun menjadi 50,3, mencerminkan kekhawatiran luas di kalangan masyarakat. Data dan komunikasi dari Federal Reserve sepanjang minggu ini akan memberikan gambaran tentang bagaimana ekspektasi terhadap pemotongan suku bunga dan tren likuiditas akan memengaruhi nafsu risiko di pasar global.
Penurunan Peluang Pemotongan Suku Bunga Menekan Bitcoin
Bitcoin kini menghadapi tekanan karena trader mengurangi ekspektasi pemotongan suku bunga Federal Reserve bulan depan. Menurut data yang dirilis oleh analis Crypto Rover, peluang untuk pemotongan suku bunga di akhir tahun menurun sekitar 44 poin persentase sejak awal Oktober. Sinyal bahwa bank sentral akan menjaga biaya pinjaman tetap tinggi memberikan dampak negatif pada harga Bitcoin.
Implikasi untuk Aset Berisiko
Saat proyeksi pemotongan suku bunga menurun, hasil obligasi AS dan nilai dolar tetap kuat. Ini memperketat kondisi keuangan, mengurangi permintaan untuk aset berisiko, termasuk Bitcoin, yang mengalami penurunan dari puncaknya di bulan Oktober. Para trader mengaitkan penurunan ini dengan narasi “tinggi lebih lama” ketimbang isu spesifik pada mata uang kripto itu sendiri.
Dalam konteks ini, nasib Bitcoin mungkin tergantung pada dinamika pemotongan suku bunga yang akan datang, di mana prediksi untuk pemotongan di bulan Desember atau awal 2026 dapat memengaruhi sentimen pasar secara keseluruhan.