Headline24jam.com – Harga saham Robinhood terus mengalami tren bullish yang kuat dan mendekati level tertinggi sepanjang waktu. Dalam 12 bulan terakhir, harga saham perusahaan ini telah melambung hingga 440%, menjadikan kapitalisasi pasarnya lebih dari $130 miliar.
Kinerja Terkini Robinhood
Robinhood, yang baru-baru ini masuk ke dalam indeks S&P 500, berhasil menjadi perusahaan dengan performa terbaik dalam indeks tersebut. Dalam laporan keuangan terbaru, aset yang dikelola perusahaan ini meningkat 118% pada kuartal kedua menjadi $19 miliar, serta pendapatan meningkat 45% menjadi $989 juta.
Pertumbuhan Pendapatan
Pendapatan transaksi Robinhood mencapai $539 juta, sedangkan pendapatan bunga bersih meningkat menjadi $357 juta. Selain itu, pendapatan dari cryptocurrency juga melonjak 98% pada kuartal kedua, melampaui pertumbuhan yang dicatat oleh perusahaan lain seperti Kraken dan Coinbase.
Inovasi dalam Cryptocurrency
Robinhood lebih dalam terlibat di dunia cryptocurrency dengan meluncurkan lebih dari 500 saham tokenisasi dan ETF untuk klien di Eropa. Perusahaan ini menggunakan jaringan Arbitrum (ARB) dan berencana meluncurkan jaringan layer-2-nya sendiri.
Prospek Masa Depan
Para analis memproyeksikan bahwa performa Robinhood akan terus meningkat seiring dengan tren positif pasar bursa yang menarik lebih banyak pelanggan ke platformnya. Rata-rata estimasi pendapatan untuk kuartal ketiga adalah $1,21 miliar, meningkat 90% dibandingkan tahun lalu, dengan estimasi pendapatan tahunan mencapai $4,2 miliar, naik 44% dari tahun sebelumnya.
Risiko Fundamental
Meskipun pertumbuhan yang pesat, ada kekhawatiran mengenai valuasi saham HOOD, yang kini memiliki rasio harga terhadap laba di depan sebesar 70, jauh lebih tinggi dibandingkan rata-rata S&P 500 yang hanya 22.
Analisis Harga Saham
Dalam grafik waktu harian, harga saham HOOD telah menunjukkan tren bullish yang kuat, namun ada risiko pembentukan pola double-top di level $154 dan neckline di $120. Menurut analisis teknikal, poli ini dapat menyebabkan pembalikan arah.
Saham ini juga berada jauh di atas rata-rata pergerakan eksponensial 100-hari dan 200-hari, yang menunjukkan kemungkinan terjadinya mean reversion. Oleh karena itu, ada risiko saham Robinhood dapat mengalami penurunan sebelum atau setelah laporan pendapatan yang dijadwalkan pada 5 November.