
Headline24jam.com – Bitcoin mengalami penurunan harga yang signifikan, mencatat level rendah di $122.000 pada Oktober 2025, akibat reaksi pasar terhadap guncangan politik dan perilaku pelaku pasar. Hal ini berakibat pada kepanikan di kalangan investor ritel yang kembali membeli pada level puncak harga, sementara pemegang jangka panjang tetap mampu bertahan dan tidak menjual aset mereka.
Dinamika Pasar Bitcoin
Dalam beberapa bulan terakhir, investor ritel tampak aktif membeli Bitcoin saat harga mencapai puncak lokal. Momen ini terjadi sekali lagi ketika harga mencapai $122.000. Namun, hal ini tidak berujung baik karena selanjutnya terjadi aksi jual oleh pelaku pasar besar atau biasa disebut ‘whales’. Menurut data, investor jangka panjang (LTHs) masih bertahan dan melihat penurunan cadangan di bursa sebagai tanda akumulasi yang berkelanjutan.
Reaksi Terhadap Guncangan Politik
Guncangan politik seringkali menciptakan kepanikan jangka pendek di pasar cryptocurrency. Namun, pola perilaku ini menunjukkan bahwa respons pasar dipengaruhi oleh beberapa aktor yang sama. dengan stabilitas yang berlalu, pertanyaan tetap muncul: apakah Oktober 2025 akan mengejutkan kita semua?
Peluang Pemulihan di Oktober
Terlepas dari kepanikan dan kesalahan jangka pendek yang terlihat, terdapat indikasi pemulihan seiring bagaimana pasar berangsur normal. Berdasarkan rekaman historis, harga Bitcoin telah mengalami penurunan lebih dari 5% pada bulan Oktober hanya empat kali dalam dekade terakhir, yakn pada tahun 2017, 2018, 2019, dan 2021, dengan setiap penurunan diikuti oleh rebound dalam waktu satu minggu.
Menurut ekonom Timothy Peterson, “Setiap kali terjadi penurunan seperti itu, Bitcoin sering menunjukkan pemulihan dalam tujuh hari dengan kenaikan mencapai 21%.”
Kesimpulan
Saat ini, meski ada penarikan harga, ada potensi bahwa kondisi yang mirip dengan tahun-tahun sebelumnya bisa terjadi. Jika pola ini diulangi, bisa jadi kita sedang menyaksikan pemulihan harga sebelum lonjakan berikutnya di pasar Bitcoin.