Headline24jam.com – Anthony Pompliano, seorang pengusaha kripto, menyatakan bahwa Bitcoin telah mengalami lebih dari dua puluh penurunan besar dalam dekade terakhir. Ia berargumen bahwa penurunan saat ini hanyalah bagian dari ritme historis aset tersebut. Sementara itu, Arthur Hayes, mantan CEO BitMEX, meyakini bahwa koreksi pasar hampir berakhir dan mengharapkan level $80,000 sebagai titik dukungan utama, seiring Federal Reserve bersiap untuk menghentikan pengetatan kuantitatif.
Panik di Kalangan Investor Baru
Volatilitas terbaru Bitcoin telah mengguncang sejumlah investor institusi baru, tetapi para pemegang lama berpendapat bahwa penurunan ini merupakan bagian dari siklus alami aset tersebut. Dalam program CNBC’s Squawk Box, Pompliano menjelaskan bahwa dengan pengalaman Bitcoin yang pernah mengalami penurunan lebih dari 30% lebih dari dua puluh kali, angka ini patut dipahami oleh investor baru yang berasal dari sektor keuangan tradisional.
Pompliano mengungkapkan bahwa ketidakpastian saat ini sebagian besar berasal dari investor baru yang merasa cemas dengan fluktuasi harga, terutama menjelang akhir tahun ketika mereka melakukan peninjauan portofolio. Pendanaan dari investor berbasis Wall Street mungkin berkurang, memicu tekanan tambahan pada harga Bitcoin.
Penelitian dari VanEck dan Dampak Likuiditas
Matthew Sigel, kepala riset aset digital di VanEck, menyampaikan bahwa penjualan baru-baru ini sebagian besar merupakan fenomena sesi perdagangan AS. Dia menunjukkan bahwa ketatnya kondisi likuiditas dan lebar penyebaran kredit telah menjadi faktor utama penyebab penurunan.
Meskipun terdapat gejolak, para analis menyatakan bahwa volatilitas tetap menjadi fitur sentral dari pertumbuhan jangka panjang Bitcoin. Jeff Park, analis pasar di Bitwise, mencatat bahwa indeks volatilitas Bitcoin telah kembali mendekati 60, menandakan kemungkinan adanya pergerakan harga yang lebih dramatis.
Harapan Pada Dukungan di Level $80K
Dalam pandangan Hayes, penyesuaian pasar Bitcoin diharapkan segera berakhir. Ia berargumen bahwa kondisi likuiditas yang baru di AS dapat memperkuat pasar kripto, terutama dengan diperkirakan adanya pergeseran dalam strategi Federal Reserve. Hayes percaya bahwa aliran likuiditas yang kembali akan memberikan dukungan bagi Bitcoin dan aset berisiko lainnya.
Dia menyatakan, “Meskipun ada kemungkinan penurunan lagi ke kisaran $80,000, saya yakin level tersebut akan tetap bertahan.”
Ketidakpastian dalam Kebijakan Moneter
Menyusul shutdown pemerintah AS, ekspektasi mengenai keputusan suku bunga Federal Reserve berubah drastis. Hanya dalam waktu seminggu, probabilitas untuk penurunan suku bunga di bulan Desember melonjak hampir 80%. Mohamed El-Erian, seorang ekonom, menyoroti ketidakstabilan dalam ekspektasi pasar sebagai faktor penyebabnya.
Dengan penjelasan yang jelas dan data resmi guna mendukung informasi, dibutuhkan perhatian lebih dari para investor di tengah situasi ini.