
Headline24jam.com – China telah mengejutkan pasar cryptocurrency dengan peluncuran AxCNH, stablecoin pertama yang dipatok pada yuan offshore (CNH) oleh AnchorX di Hong Kong. Peluncuran ini terjadi di tengah sambutan positif pada KTT Belt and Road ke-10 dan diharapkan dapat meningkatkan transaksi lintas batas terutama di negara-negara yang terlibat dalam Inisiatif Sabuk dan Jalan (BRI).
AxCNH: Inovasi di Pasar Stablecoin
AxCNH merupakan gebrakan terbaru dari China dalam dunia stablecoin yang sebelumnya dikenal dengan kebijakan larangan kripto yang ketat. Dengan lisensi dari Otoritas Layanan Keuangan Astana di Kazakhstan, proyek ini telah menjalin kemitraan strategis dengan perusahaan-perusahaan besar seperti Lenovo dan Zoomlion, guna memfasilitasi perdagangan dan tokenisasi aset di seluruh dunia.
Manfaat AxCNH bagi Ekosistem China
Peluncuran AxCNH bertujuan untuk mempermudah transaksi lintas negara, khususnya yang terhubung dengan BRI. Dengan program infrastruktur besar ini, China berupaya menghubungkan negara-negara di Timur Tengah dan Eropa, serta membuka akses maritim dengan daerah lainnya. Zoomlion sudah melakukan pengujian transaksi AxCNH di blockchain Conflux untuk memperlancar pembayaran dengan mitra BRI.
Tren dan Prediksi Pasar Stablecoin
Saat ini, pasar stablecoin mencapai hampir $300 miliar, yang mencakup sekitar 7,5% dari total industri cryptocurrency. Para analis memprediksi, nilai pasar ini bisa mencapai $1 triliun pada akhir 2026. AxCNH memberikan opsi diversifikasi bagi para investor di luar USDT dan USDC, meski tantangan dalam penerimaan tetap ada.
Tantangan yang Dihadapi AxCNH
Rintangan untuk AxCNH tidak sedikit. Kontrol ketat terhadap modal di China, likuiditas CNH offshore yang terbatas, serta skeptisisme regulasi global mungkin menghambat adopsi. Selain itu, ketegangan geopolitik dapat mempersulit penerimaan AxCNH di luar Asia, di mana stablecoin yang didukung dolar AS masih mendominasi.
Kompetisi Regional: KRW1 dari Korea Selatan
Korea Selatan pun turut berpartisipasi dalam kompetisi ini dengan meluncurkan KRW1, stablecoin yang dipatok pada won oleh BDACS. Seperti AxCNH, KRW1 juga didukung 1:1 oleh deposit fiat atau utang pemerintah, mencerminkan preferensi yang semakin tinggi untuk stabilitas dan transparansi di sektor ini.
Dominasi Dolar AS dan Prospek Masa Depan
Meski banyak kompetitor bermunculan, dominasi dolar AS dalam dunia stablecoin tidak akan cepat pudar. Di pasar negara berkembang, stablecoin menjadi penyelemat terhadap inflasi dan devaluasi mata uang. Dalam perekonomian maju, mereka berkembang menjadi produk keuangan yang memberikan imbal hasil, menambah nilai sebagai kendaraan investasi yang berpotensi.
Dengan langkah ini, China berusaha mengambil peran dalam persaingan global stablecoin dan memberikan alternatif bagi investor di tengah ketidakpastian pasar.