
Headline24jam.com – Sebuah gelombang likuidasi besar senilai $1,8 miliar melanda para trader Bitcoin pada minggu ini, bersamaan dengan harga emas yang mencapai titik tertinggi sepanjang masa. Kejadian ini terjadi setelah Bitcoin jatuh di bawah $112,000, mengakibatkan 407,000 trader mengalami likuidasi.
Dampak Likuidasi Terhadap Trader Bitcoin
Menurut Shawn Young, Chief Analyst di MEXC Research, situasi ini menjadi pengingat akan kerentanan struktural yang ada di pasar cryptocurrency. Dari total likuidasi, $1,65 miliar berasal dari posisi long Bitcoin, yang menunjukkan tren negatif di pasar saat ini.
Perbandingan Emas dan Bitcoin
Sementara harga emas melampaui $3,790 per ounce pada 23 September lalu, Bitcoin justru bergerak turun. Pergerakan ini menantang persepsi bahwa Bitcoin bisa berfungsi sebagai perlindungan terhadap risiko makro.
Penyebab Penguatan Dolar Amerika
Shawn Young menambahkan, “Dolar AS kembali menguat setelah pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve, yang mengejutkan pasar. Penguatan dolar ini, bersamaan dengan imbal hasil Treasury yang tinggi dan data inflasi yang mendatang, telah membuat pasar crypto menjadi defensif.”
Emas sebagai Pelindung Geopolitik
Farzam Ehsani, CEO dan salah satu pendiri VALR, menjelaskan bahwa divergensi antara emas dan Bitcoin mungkin disebabkan oleh posisi emas yang lebih kuat sebagai pelindung risiko geopolitik. “Ketika dolar kuat, Bitcoin sering kali kesulitan memenuhi klaim sebagai ’emas digital’,” katanya.
Pertumbuhan Emas dan Bitcoin di 2025
Data dari StatMuse menunjukkan bahwa emas telah tumbuh sebesar 42,7% pada tahun 2025, sedangkan Bitcoin hanya meningkat sebesar 20,7% walaupun ada dorongan signifikan dalam regulasi dan adopsi institusi.
Dengan begitu, situasi saat ini menegaskan bahwa emas lebih diakui sebagai aset yang bisa dijadikan perlindungan, terutama di tengah ketidakpastian geopolitik, sementara Bitcoin masih menghadapi tantangan dalam pengakuan sebagai alternatif bernilai di pasar yang lebih luas.