Headline24jam.com – Tesla Inc. melaporkan bahwa keuntungan dari bitcoin mereka mencapai $80 juta pada kuartal ketiga tahun ini. Hal ini terjadi seiring dengan meningkatnya harga bitcoin, sementara perusahaan tetap mempertahankan 11,509 BTC yang diperkirakan bernilai sekitar $1,35 miliar pada akhir September 2023.
Keuntungan Bitcoin Tesla dan Kebijakan Baru FASB
Meskipun angka $80 juta tersebut tidak terlalu besar dibandingkan dengan total pendapatan Tesla, hal ini menunjukkan tingkat transparansi yang baru bagi perusahaan. Dalam laporan Q3 Tesla, mereka mengungkapkan bahwa berdasarkan peraturan terbaru dari Financial Accounting Standards Board (FASB), perusahaan sekarang diwajibkan untuk melaporkan nilai pasar saat ini dari aset kripto mereka setiap kuartal.
Sebelumnya, perusahaan hanya dapat mencatat kerugian saat harga turun dan harus menunggu hingga menjual aset untuk mencatat keuntungan. Dengan kebijakan baru ini, keuntungan dan kerugian yang belum direalisasikan diperlihatkan setiap kuartal, memberikan pandangan yang lebih akurat tentang bagaimana aset kripto mempengaruhi kinerja perusahaan.
Kinerja Keuangan Tesla di Kuartal Ketiga
Tesla melaporkan pendapatan sebesar $28,1 miliar untuk kuartal ketiga, melebihi estimasi Wall Street yang mencapai $26,36 miliar. Namun, laba per saham yang disesuaikan tercatat $0,50, sedikit di bawah ekspektasi $0,54. Keuntungan dari bitcoin tidak dihitung dalam laba per saham yang disesuaikan.
Perusahaan juga mencatat EBITDA yang disesuaikan sebesar $4,3 miliar, dengan jumlah kas dan setara kas mencapai $41,6 miliar pada akhir September. Data ini menunjukkan bahwa Tesla tetap berada dalam posisi finansial yang kuat meskipun hasil pendapatannya bervariasi.
Dampak Perubahan Aturan FASB pada Keuntungan Bitcoin
Peraturan akuntansi baru dari FASB sangat berpengaruh pada keuntungan bitcoin Tesla. Dalam sistem sebelumnya, perusahaan menilai aset kripto berdasarkan harga terendah selama periode pelaporan. Metode ini sering kali merugikan karena tidak mencerminkan nilai sebenarnya dari kepemilikan.
Di bawah aturan baru, Tesla dapat melaporkan keuntungan dan kerugian berdasarkan nilai wajar setiap kuartal. Ini membuat analisis dampak bitcoin terhadap pendapatan korporasi lebih transparent. Bagi Tesla, hal ini memungkinkan perusahaan untuk mencatat peningkatan nilai sebesar $80 juta tanpa harus menjual bitcoin.
Strategi Jangka Panjang Tesla terhadap Bitcoin
Sejak melakukan pembelian awal di tahun 2021 dengan investasi sebesar $1,5 miliar, strategi bitcoin Tesla tetap konsisten. Meskipun sempat menerima bitcoin sebagai metode pembayaran, CEO Elon Musk menghentikannya karena kekhawatiran lingkungan terkait penambangan bitcoin.
Hingga kini, kepemilikan Tesla yang terdiri dari 11,509 BTC tetap tidak berubah sejak 2022. Meskipun perusahaan menjual sebagian dari kepemilikan tersebut tahun itu, sebagian besar BTC dipertahankan sebagai cadangan strategis. Hal ini menunjukkan bahwa Tesla memandang bitcoin sebagai aset jangka panjang, bukan sekadar investasi jangka pendek.
Pengaruh Kenaikan Pasar Bitcoin terhadap Perusahaan
Kenaikan harga bitcoin juga memberikan manfaat bagi berbagai perusahaan besar lainnya, tidak hanya Tesla. MicroStrategy, misalnya, melaporkan keuntungan belum direalisasikan lebih dari $2 miliar pada kuartal ini berkat reli bitcoin. Perusahaan-perusahaan ini menjadi contoh bagaimana korporasi dapat memanfaatkan aset digital untuk mendiversifikasi neraca mereka.
Keuntungan bitcoin Tesla juga mencerminkan penerimaan yang terus berkembang terhadap cryptocurrency dalam dunia keuangan mainstream. Seiring dengan meningkatnya kerangka akuntansi dan regulasi, semakin banyak perusahaan mungkin merasa lebih nyaman untuk menyimpan bitcoin, yang dapat menjadikannya bagian standar dari cadangan korporasi.