Headline24jam.com – Bitcoin mendapat perhatian besar dari Wall Street dan investor utama dalam beberapa tahun terakhir. Namun, Tom Lee, ketua BitMine, memperingatkan bahwa meskipun ada dukungan institusi yang signifikan, nilai cryptocurrency ini masih bisa turun hingga 50%. Perhatian ini ia sampaikan dalam wawancara dengan pengusaha crypto, Anthony Pompliano.
Dukungan Institusi Tidak Menghilangkan Risiko
Lee menekankan bahwa meskipun lembaga keuangan terkemuka telah memasuki pasar, Bitcoin tetap rentan terhadap koreksi besar. Banyak investor beranggapan bahwa kehadiran ETF Bitcoin spot akan memberikan stabilitas jangka panjang. Namun, Lee menganggap anggapan tersebut berbahaya.
Keterangan Lee menunjukkan bahwa meski pasar saham mengalami penurunan 25%, Bitcoin bisa jatuh lebih dalam, misalnya, jika S&P 500 turun 20%, Bitcoin bisa terjungkal hingga 40%. Ini menunjukkan bahwa meskipun dukungan institusi membangun kredibilitas, perilaku mendasar Bitcoin tetap sama.
Pelajaran Sejarah tentang Siklus Pasar
Lee memperkuat peringatannya dengan contoh-contoh sejarah. Bitcoin telah mengalami banyak siklus boom-bust, di mana lonjakan harga yang cepat sering diikuti dengan penurunan tajam. Misalnya, pada November 2021, Bitcoin mencapai puncak tertingginya di sekitar $69,000, namun pada akhir Januari 2022, nilainya jatuh hingga separuhnya menjadi sekitar $35,000.
Dia membandingkan pola ini dengan pasar tradisional, di mana bahkan aset yang kuat sekalipun dapat mengalami penurunan nilai yang signifikan. “Di masa lalu, bahkan aset dengan performa terbaik pun pernah jatuh 50% saat pasar mengalami penurunan,” ujar Lee.
Siklus Bitcoin yang Lebih Panjang Sedang Muncul
Selain volatilitas jangka pendek, Lee mencatat adanya perubahan perilaku Bitcoin. Dulu, cryptocurrency ini mengikuti pola empat tahunan terkait dengan peristiwa “halving”. Namun, kali ini Lee percaya Bitcoin mungkin telah memasuki “siklus yang lebih panjang,” yang bisa mengubah strategi waktu investasi.
Dia memproyeksikan harga Bitcoin bisa mencapai antara $200,000 hingga $250,000 pada akhir tahun ini, meskipun memperingatkan kemungkinan penurunan besar. Jika terjadi koreksi 50% dari rentang tersebut, harga Bitcoin bisa jatuh kembali mendekati $125,000, yang hampir setara dengan rekor tertinggi sebelumnya.
Peringatan dari Analis Lain
Lee bukan satu-satunya yang memberikan peringatan mengenai Bitcoin. Trader berpengalaman Peter Brandt baru-baru ini membandingkan pola grafik Bitcoin dengan pasar kedelai di tahun 1970-an yang mengalami penurunan 50% setelah membentuk pola mirip. Analisis Brandt mendukung keyakinan Lee bahwa Bitcoin dapat mencerminkan pasar tradisional sebelum kembali stabil.
Dengan peringatan dari berbagai sumber ini, investor disarankan untuk tetap waspada terhadap kemungkinan risiko dan volatilitas yang melekat pada Bitcoin dan pasar cryptocurrency secara umum.