Headline24jam.com – XRP mengalami koreksi harga kritis pada tahun 2025 akibat penurunan tajam dalam volume transaksi, yang kini berada di bawah batas satu miliar. Data on-chain menunjukkan aktivitas pasar yang menurun, sehingga mengurangi antusiasme dan menguji level support kunci sekitar $2,04, yang menandakan potensi penurunan lebih lanjut jika tidak ada indikator pembalikan.
Penurunan Drastis Volume Transaksi XRP
XRP telah mengalami penurunan volume transaksi yang signifikan, di mana angka transaksi harian rata-rata kini kurang dari 800 juta, jauh dari puncak sebelumnya di atas 1,5 miliar. Data dari blockchain explorers menunjukkan penurunan 35% dalam jumlah alamat aktif yang terlibat dalam transfer.
Relevansi Data On-Chain
Kondisi pasar semakin diperburuk oleh pengukuran seperti Indeks Kekuatan Relatif (RSI) yang kini berada di zona jenuh jual, di bawah 30, yang biasanya menandakan kelelahan dalam tekanan jual, tetapi perlu konfirmasi melalui lonjakan volume untuk pemulihan. Menurut analis dari Messari Research, metrik ini sangat penting untuk memahami kesehatan XRP, karena langsung mempengaruhi likuiditas dan kepercayaan investor di XRP Ledger.
Dampak pada Pergerakan Harga XRP
XRP kini diperdagangkan di sekitar $2,04, dengan level resistance di kisaran $2,40 hingga $2,60, menurut analisis dari TradingView. Penurunan volume transaksi yang telah terjadi selama lebih dari seminggu memberikan sinyal akan potensi pelemahan harga lebih lanjut jika tren ini berlanjut.
Penyebab Utama Koreksi XRP di Tahun 2025
Koreksi harga XRP sebagian besar disebabkan oleh penurunan tajam dalam volume transaksi di jaringan Ripple. Dalam jangka waktu terbaru, laporan menunjukkan bahwa partisipasi pasar menurun drastis, yang menyebabkan pengujian level harga kritis. Seperti yang dinyatakan oleh David Schwartz, CTO Ripple, “efisiensi jaringan tetap kuat, tetapi tingkat adopsi eksternal memainkan peran penting dalam menentukan volume”.
Penurunan Volume Transaksi yang Signifikan
Pelaporan terbaru juga menunjukkan bahwa nilai transaksi rata-rata telah turun 25%, sedangkan jumlah pembayaran bernilai tinggi di atas $10.000 telah berkurang setengahnya. Analis Garrick Hileman dari Universitas Cambridge mencatat bahwa penurunan volume transaksi di jaringan seperti XRP sering kali mencerminkan tekanan likuiditas yang lebih luas, di mana berkurangnya partisipasi institusional memperburuk volatilitas harga.
Kesimpulan dan Tindakan ke Depan
Investors sebaiknya memantau peningkatan aktivitas ledger, karena pembalikan dalam volume sering kali memicu lonjakan harga XRP. Meskipun indikator jenuh jual menunjukkan kemungkinan pemulihan, tetap perlu dicatat bahwa volume rendah yang berkepanjangan dapat berisiko menekan harga ke arah $1,80. Dalam lanskap crypto yang volatile, kesadaran terhadap faktor eksternal seperti kebijakan moneter juga menjadi kunci dalam keputusan investasi.
Sebagai penutup, perkembangan di XRP perlu dicermati dengan seksama, terutama saat aktivitas di ledger menunjukkan tanda-tanda bisa memicu rebound. Observasi berkelanjutan terhadap tren dan laporan on-chain diharapkan dapat membantu investor untuk tetap berada di depan dalam pasar crypto yang dinamis.