
Headline24jam.com – Pada 80 menit pertandingan Championship antara Blackburn Rovers dan Ipswich Town yang berlangsung pada pekan lalu, laga terpaksa dihentikan karena kondisi lapangan yang tergenang air. Kejadian ini mengingatkan kita akan peran penting yang dimiliki wasit dalam menentukan kelanjutan pertandingan. Dalam konteks ini, pertandingan Liga EFL (English Football League) memiliki ketentuan yang jelas mengenai siapa yang berhak untuk menghentikan pertandingan dan di bawah kondisi apa hal itu dapat dilakukan.
Menurut peraturan yang berlaku di Premier League dan EFL, wasit, badan pengatur, atau pihak kepolisian adalah pihak-pihak yang memiliki kewenangan untuk menangguhkan atau menghentikan pertandingan. Jika sebuah pertandingan dibatalkan sebelum dimulainya, maka akan dijadwalkan ulang. Namun, jika dihentikan setelah kick-off, keputusan mengenai apakah pertandingan harus diulang atau dilanjutkan dari titik penghentian diambil oleh dewan liga, dengan memperhatikan berbagai faktor seperti waktu yang telah dimainkan dan akar masalah yang terjadi.
Alasan Wasit Menghentikan Pertandingan
Ada beberapa alasan mengapa seorang wasit dapat menghentikan pertandingan. Football League World menyebutkan tujuh alasan penting berdasarkan panduan dari International Football Association Board (IFAB) yang bertanggung jawab atas penentuan hukum permainan.
1. Kegagalan Penerangan
Kekurangan penerangan di stadion kadang-kadang mengejutkan, memaksa wasit untuk menghentikan laga. Kasus terkenal terjadi pada tahun 1997, saat Derby County memainkan pertandingan pertamanya di Pride Park melawan Wimbledon tetapi harus dihentikan setelah lampu penerangan padam. Kasus serupa juga terjadi beberapa bulan kemudian ketika laga West Ham melawan Crystal Palace terpaksa dihentikan karena kegelapan, yang diduga disebabkan oleh intervensi dari sindikat perjudian.
2. Benda Dilempar oleh Penonton
Perilaku penonton yang melempar benda ke lapangan biasanya dapat menyebabkan penundaan singkat. Namun, jika perilaku tersebut berlanjut dan berpotensi membahayakan, seperti dalam kasus demonstrasi yang dilakukan oleh para penggemar Reading FC, maka pertandingan dapat dihentikan. Pada tahun 2023, pertandingan Rosenborg melawan Lillestrom di Norwegia terpaksa dihentikan setelah penonton terus melempar flare dan benda lainnya ke lapangan.
3. Invasinyapaja Penonton
Ketika penonton masuk ke lapangan dan menolak untuk pergi, wasit harus mengambil tindakan. Misalnya, pertandingan Blackpool melawan Huddersfield pada 2015 dihentikan setelah sekelompok besar penggemar menggelar aksi protes di lapangan. Sebuah insiden serupa juga terjadi pada laga Reading melawan Port Vale pada 2023, di mana pengemudi menginvasi lapangan sebagai bentuk protes terhadap manajemen klub.
4. Gawang Rusak
Meski terdengar sepele, kerusakan pada gawang atau mistar dapat memaksa sebuah pertandingan dihentikan jika tidak ada perbaikan yang cepat. Salah satu insiden terkenal terjadi di Lincoln City pada tahun 1970, ketika kiper Chic Brodie menyebabkan kerusakan pada mistar gawang saat berayun di situ. Meskipun pertandingan tidak pernah dihentikan sepenuhnya karena kerusakan ini, tujuan untuk memperbaiki situasi tetap menjadi prioritas.
5. Kekhawatiran Keamanan
Keamanan pemain dan penonton adalah hal terpenting selama pertandingan. Pada tahun 2016, pertandingan Manchester United melawan Bournemouth terpaksa ditunda setelah ditemukan paket mencurigakan yang kemudian dinyatakan sebagai bom tiruan. Hal yang serupa juga terjadi pada Sheffield United ketika sebuah bom era Perang Dunia II ditemukan di dekat stadion mereka pada tahun 1985.
6. Permukaan Lapangan Tidak Layak
Keadaan lapangan yang tidak layak untuk dimainkan, seperti yang terjadi pada pertandingan yang melibatkan Blackburn dan Ipswich, adalah alasan umum untuk menghentikan pertandingan. Hujan lebat, salju, atau es dapat menjadikan permukaan berbahaya bagi pemain. Dalam sejarahnya, pertandingan seperti Watford melawan Wigan dan Rotherham melawan Cardiff juga terpaksa dihentikan karena kondisi cuaca yang ekstrem.
7. Tim Kekurangan Pemain
Menurut hukum permainan, sebuah tim harus menurunkan minimal tujuh pemain. Kasus paling terkenal terjadi pada tahun 2002 ketika Sheffield United hanya memiliki enam pemain dalam laga melawan West Bromwich Albion setelah beberapa kartu merah dan cedera. Keputusan wasit untuk menghentikan pertandingan saat itu menciptakan momen unik yang dikenal sebagai ‘Pertempuran Bramall Lane’.
Kesimpulan
Dalam konteks permainan profesional, wasit memiliki tanggung jawab besar untuk menjaga integritas dan keselamatan selama pertandingan. Kejadian seperti penghentian pertandingan antara Blackburn Rovers dan Ipswich Town bukan hanya tentang hasil akhir, tetapi juga tentang bagaimana keselamatan dan kesejahteraan pemain serta penonton harus senantiasa diutamakan. Peraturan yang ada ditujukan untuk melindungi semua pihak yang terlibat dalam pertandingan, menjadikan pengalaman sepak bola aman dan menarik.
Seiring dengan berkembangnya kompetisi dan standar di dunia sepak bola, penting bagi semua pihak, termasuk klub dan penyelenggara liga, untuk memahami dan menghormati keputusan yang diambil oleh wasit. Hal ini demi terciptanya atmosfer yang sehat dalam pertandingan sepak bola.