
Headline24jam.com – Mantan manajer Plymouth Argyle, Miron Muslic, telah memulai kariernya yang baru sebagai pelatih Schalke dengan impresif. Setelah ditunjuk untuk menggantikan Wayne Rooney, Muslic membawa perubahan signifikan yang diharapkan dapat mengangkat kembali citra tim yang telah terpuruk. Merasa terdesak di posisi terbawah Liga Championship, Muslic berhasil membangkitkan semangat para pemain yang, pada akhirnya, membawanya ke Bundesliga.
Selama paruh kedua musim 2024/25, Plymouth Argyle mengalami momen manis dan pahit. Meskipun tanda-tanda kemajuan terlihat jelas, tim ini tidak berhasil terhindar dari relegasi ke divisi ketiga. Dengan pemecatan Wayne Rooney, Argyle berada di dasar klasemen dengan selisih empat poin dari zona aman. Keberanian dan kepemimpinan Muslic menjadi titik balik yang diperlukan tim ini untuk berjuang melawan penurunan.
Muslic tidak hanya memberikan motivasi, tetapi juga membangun kepercayaan diri di kalangan pemainnya. Salah satu momen paling berkesan di bawah kepemimpinannya adalah ketika Argyle berhasil mengejutkan Liverpool, yang saat itu merupakan pemuncak klasemen Premier League, di babak FA Cup. Kemenangan tersebut menjadi penanda kebangkitan tim dan dorongan motivasi untuk melanjutkan perjuangan di sisa musim.
Performa Menggembirakan di Akhir Musim
Plymouth menyelesaikan musim dengan berada di posisi kesebelas dalam tabel performa, setelah meraih kemenangan luar biasa melawan beberapa tim seperti Norwich City, Sheffield United, Preston North End, dan Coventry City. Walaupun hasil tersebut menunjukkan perkembangan positif, ketidakmampuan untuk menghindari relegasi tetap menghantui mereka. Tak heran apabila Muslic menjadi sosok yang banyak dibicarakan di pasar manajer.
Setelah ditawarkan berbagai kesempatan, Muslic akhirnya memutuskan untuk menjabat sebagai pelatih Schalke yang sedang kosong, sebuah tim yang memiliki sejarah kaya dengan sejumlah trofi prestisius, termasuk tujuh gelar Bundesliga dan empat DFB Pokal. Namun, Schalke mengalami masa sulit dengan beberapa relegasi beruntun, tidak mampu keluar dari divisi teratas sejak 2023. Kondisi ini menjadi tantangan bagi Muslic untuk membawa tim kembali ke jalur kemenangan.
Awal yang Menggembirakan di Schalke
Sejak mengambil alih, Muslic sudah mencatatkan tujuh kemenangan dari sembilan pertandingan liga pertamanya, menempatkan Schalke di posisi kedua klasemen dan di jalur otomatis promosi. Kemenangan paling terkini adalah melawan Hannover 96 dengan skor 3-0, di mana timnya menunjukkan dominasi penuh selama pertandingan.
Muslic tampaknya telah menemukan formasi terdepannya dengan sistem 3-4-2-1, yang telah terlihat di dua pertandingan terakhir. Pemain kunci seperti Moussa Sylla dan Kenan Karaman berhasil memanfaatkan taktik ini dan berkontribusi terhadap keberhasilan tim. Ia bahkan dijuluki ‘unstoppable’ oleh kanal resmi YouTube Bundesliga, menyoroti dampak positif dan cepat yang ia buat di Schalke.
Harapan untuk Plymouth Argyle
Sementara Muslic sukses di Jerman, Plymouth Argyle kini berada di bawah kepemimpinan Tom Cleverley, mantan pelatih Watford. Cleverley dipilih untuk meneruskan tongkat estafet kepemimpinan tim, meskipun masa awalnya tidak semanis yang diharapkan. Lima pertandingan awal musim ini berakhir dengan kekalahan, yang membuat posisi Argyle terancam di zona degradasi Liga Satu Inggris.
Meskipun ada beberapa perbaikan, Plymouth masih terperosok di posisi 20, hanya satu poin di atas zona degradasi setelah 12 pertandingan. Keinginan untuk melihat keberhasilan yang sama seperti yang ditunjukkan Muslic di Schalke menjadi harapan besar bagi para penggemar. Meski Cleverley belum dapat menunjukkan prestasi yang sama, penggemar tetap berharap agar jalannya musim dapat segera terpatahkan.
Menatap Masa Depan
Kedua pelatih, Muslic dan Cleverley, mewakili dua jalan yang berbeda dalam sejarah manajerial sepak bola. Muslic telah menunjukkan kemampuannya dalam membangun tim yang kompetitif dan strategis, sementara Cleverley berjuang untuk mendapatkan hasil maksimal di Argyle. Pemain dan penggemar akan terus memantau perkembangan untuk melihat apakah nasib Cleverley akan berubah seiring berjalannya musim ini.
Pengalaman yang diperoleh Muslic di Plymouth memberi warna tersendiri dalam karirnya, dan kini menjadi pembelajaran berharga bagi Cleverley, yang berharap dapat menggali potensi yang sama dalam timnya. Pendekatan yang berbeda ini, dalam konteks sepak bola, sering kali menjadi kunci bagi klub untuk menemukan rute yang tepat menuju kesuksesan.
Muslic berkomitmen untuk mengembalikan Schalke ke puncak permainan Jerman, sementara Plymouth Argyle berharap agar pelatih baru mereka bisa menyusul jejak kesuksesan yang ditinggalkan Muslic. Tantangan dan harapan terus maju, menantikan momen-momen tak terlupakan di masa mendatang.
• Headline SEO (H1): Miron Muslic Memulai Karir Cemerlang sebagai Pelatih Schalke
• Meta description: Miron Muslic mencatatkan awal impresif sebagai manajer Schalke setelah meninggalkan Plymouth Argyle, sementara Tom Cleverley berharap untuk meraih kesuksesan.