Headline24jam.com – Dalam sebuah analisis mendalam terkait perjalanan karier Cheikh Ndoye di Birmingham City, para fan pun mengungkapkan kekecewaan mereka terhadap performa sang pemain. Ndoye, yang berusia 31 tahun saat bergabung dengan klub pada tahun 2017, ditransfer secara gratis setelah menjadi kapten Angers dan tampil reguler di Ligue 1.
Karir Awal di Birmingham City
Ndoye, yang merupakan pemain internasional Senegal, meninggalkan Angers setelah menolak kontrak dari klub tersebut. Harapan tinggi disematkan kepada dirinya untuk membantu Birmingham kembali bersaing di posisi play-off setelah kampanye 2016/17 yang mengecewakan. Sayangnya, kenyataan berbeda jauh dari ekspektasi tersebut.
Selama satu musim di Championship, Ndoye hanya mencatatkan 37 penampilan tanpa gol, nama besarnya menjadi tak berarti. Dari segi kontribusi, salah satu kenangan tersisa adalah kartu merah yang diterimanya dalam derby melawan Aston Villa pada Februari 2018. Dengan posisi tim yang merosot ke peringkat 19, Ndoye gagal memberikan dampak positif yang diharapkan.
Pandangan Dari Pundit
Analisis dari Jason Moore, pundit fan Birmingham City, menunjukkan betapa mengecewakannya performa Ndoye. “Kekecewaan adalah kata yang tepat,” ujarnya saat menggambarkan kontribusi Ndoye. Moore melanjutkan, “Saat itu, saya berharap kami mendapatkan pemain yang tangguh berdasarkan statisticsnya di FIFA. Namun, hasilnya justru sebaliknya.”
Moore menekankan bahwa Ndoye merupakan salah satu rekrutan terluka di era setelah Harry Redknapp. Ia terlibat dalam proses pembelian pemain secara besar-besaran, tetapi tak mampu mengenali potensi masing-masing pemain. Akibatnya, Ndoye terpaksa kembali dipinjamkan ke Angers setelah hanya satu tahun berkarir di Birmingham.
Tidak Seburuk Jota?
Meskipun penilaian negatif terhadap Ndoye mengemuka, Moore menyebut bahwa mantan rekan satu timnya, Jota, mungkin adalah transfer terburuk dalam sejarah klub. Jota, yang dibeli dari Brentford dengan rekor nilai transfer klub lebih dari £6 juta, diharapkan mampu memberikan sinar baru bagi tim. Namun, Jota hanya mampu mencetak delapan gol dan memberikan 11 assist dalam 75 pertandingan, yang membuat banyak orang semakin kecewa.
Dari sudut pandang Moore, Ndoye mungkin tidak seburuk Jota karena harapan dan investasi yang lebih besar jatuh kepada pemain Spanyol tersebut. “Ndoye adalah salah satu yang terburuk, tetapi hanya di urutan kedua setelah Jota, terutama mempertimbangkan uang yang dibayar untuknya dan hasil yang dihasilkan,” pungkasnya.
Kesimpulan
Sang pemain kini berusia 39 tahun dan melanjutkan kariernya di Prancis, bermain untuk klub seperti Red Star FC dan Cannes. Dalam pandangan Moore, Ndoye tidak mampu beradaptasi dengan gaya permainan di liga Inggris dan gagal memenuhi potensi yang telah ditunjukkan sebelumnya di Prancis.
Keberadaan Ndoye dan Jota dalam daftar pembelian buruk menyoroti tantangan yang dihadapi Birmingham City pada periode itu. Upaya manajemen untuk menarik pemain-pemain berkelas tidak selalu berbanding lurus dengan performa yang diharapkan, dan ini berdampak besar bagi klub, yang harus menghadapi risiko penurunan performa dan posisi di liga.
Dengan pemilik baru Tom Wagner, Birmingham kini berusaha untuk mengambil langkah lebih hati-hati dalam proses perekrutan, berkomitmen untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama yang terjadi dengan Ndoye dan Jota. Harapan kini dilayangkan untuk masa depan yang lebih cerah di Championship, dengan berfokus pada keseimbangan antara experience dan kontribusi yang nyata dari setiap pemain.
Headline SEO (H1): Analisis Perjalanan Cheikh Ndoye di Birmingham City: Kekecewaan dan Pelajaran Berharga
Meta description: Telusuri perjalanan pemain Cheikh Ndoye di Birmingham City, analisis kekecewaan dan pelajaran yang diambil klub dari pengalamannya.
About the Author
