
Headline24jam.com – Kesepakatan Chelsea untuk mendatangkan wonderkid Blackburn Rovers, Camden Schaper, mengalami hambatan serius yang membuat pemain berusia 13 tahun tersebut terjebak dalam ketidakpastian. Schaper, yang juga diminati Manchester City, menghadapi masalah visa akibat kewarganegaraannya, yang dapat mempengaruhi transfernya.
Masalah Visa Mengancam Transfer Camden Schaper
Camden Schaper mendapatkan perhatian internasional pada tahun 2021 ketika ia menjadi kapten tim U11 SuperSport United dalam tur ke Spanyol. Namun, kesepakatan Schaper senilai £750 ribu dengan Chelsea kini terancam karena persyaratan imigrasi Inggris yang ketat untuk pemain internasional di bawah 18 tahun.
Blackburn Rovers sebelumnya diberikan izin khusus untuk menerima Schaper ke akademi mereka setelah kedatangan keluarganya di Inggris 18 bulan lalu. Namun, Chelsea tidak dapat memulai proses aplikasi visa untuk Schaper sampai transfer selesai, memaksa mereka untuk membayar biaya penuh sebelum memastikan apakah ia dapat memperoleh izin bermain.
Implikasi Keuangan untuk Chelsea dan Blackburn Rovers
Meskipun Chelsea tidak akan mengalami kesulitan finansial—mengingat mereka menduduki peringkat 10 dalam daftar nilai tim Forbes—Schaper berisiko kehilangan tempatnya dan tidak bisa mendaftar di klub Inggris mana pun selama minimal 12 bulan jika transfer gagal.
Sebelum akhirnya memutuskan langkah selanjutnya, Schaper masih melanjutkan latihan di Blackburn Rovers. Tim hukum Chelsea saat ini sedang mencari solusi untuk masalah visa ini agar transfer dapat berlangsung.
Pengaruh Situasi terhadap Masa Depan Pemain Muda
Kasus ini mencerminkan tantangan dalam dunia sepak bola modern. Walaupun biaya transfer yang dilaporkan terlampau tinggi untuk pemain berusia 13 tahun, situasi seperti ini bukanlah yang pertama; sebelumnya, Manchester City membeli Caelan Cadamarteri yang berusia 15 tahun dari Sheffield Wednesday dengan harga £1.5 juta.
Jika Chelsea berhasil menyelesaikan hambatan ini, hal ini dapat membuka jalan bagi pemain muda lainnya yang menghadapi tantangan serupa. Namun, praktik merekrut pemain muda dengan biaya besar sering kali dihadapkan pada kritikan dari kalangan tertentu karena etika dalam olahraga.