
Headline24jam.com – PSSI telah resmi menghentikan kerja sama dengan Patrick Kluivert pada 16 Oktober 2025, menyisakan kursi pelatih utama untuk Timnas Indonesia senior kosong. Keputusan tersebut diambil setelah kegagalan Indonesia untuk lolos ke Piala Dunia 2026, yang mendorong PSSI untuk mengganti Kluivert dan dua pelatih junior, Gerald Vanenburg serta Frank van Kempen. Dengan mendekatnya FIFA Matchday November, PSSI perlu segera mencari sosok pengganti yang kompeten.
Kegagalan di Panggung Internasional
Keputusan pemutusan kontrak Kluivert tidak terlepas dari hasil buruk tim nasional dalam kualifikasi Piala Dunia 2026. PSSI merasa perlu untuk melakukan perubahan radikal, terutama dengan target yang lebih tinggi, termasuk keberhasilan di turnamen tingkat regional seperti Piala AFF 2026 yang akan diselenggarakan pada Juli mendatang.
Tantangan bagi PSSI
Dengan posisi pelatih yang kosong, PSSI menghadapi tantangan besar. Turnamen Piala AFF menjadi target pertama, dan Indonesia mengincar trofi yang belum pernah diraihnya. Pertanyaannya adalah, siapa yang paling cocok untuk mengisi posisi ini dan mampu membawa perubahan signifikan?
Figur yang Dikenal: Mano Polking
Salah satu nama yang muncul sebagai kandidat kuat adalah Mano Polking. Mantan pelatih Timnas Thailand ini memiliki rekam jejak mengesankan di sepak bola Asia Tenggara. Dia dikenal sebagai pelatih yang sukses, membawa Thailand meraih gelar juara Piala AFF pada 2020 dan 2022. Dalam salah satu turnamen tersebut, Thailand mengalahkan Indonesia di bawah asuhan Shin Tae-yong.
Pengalaman Mano Polking
Polking tidak hanya berpengalaman di level timnas, tetapi juga di klub. Dia berhasil meraih gelar Piala Super Vietnam dan Piala Vietnam saat melatih Cong An Ha Noi FC. Karirnya di Asia Tenggara dimulai pada tahun 2011 ketika dia bertugas sebagai asisten pelatih timnas Thailand. Polking kemudian melanjutkan karirnya sebagai pelatih kepala di beberapa klub di Thailand, termasuk Army United, Suphanburi FC, dan Bangkok United.
Di tahun 2020, Polking mencoba keberuntungannya di Vietnam dan melatih Ho Chi Minh City FC sebelum akhirnya kembali ke timnas Thailand. Saat ini, di usia 49 tahun, dia masih terikat kontrak dengan Cong An Ha Noi FC hingga 2026.
Keahlian dan Seriusnya Menghadapi Tantangan
PSSI perlu menilai secara mendalam keahlian dan pengalaman Polking. Banyak yang berharap, bila Polking ditunjuk sebagai pelatih baru, dia dapat menerapkan strategi dan taktik yang telah terbukti efektif saat melatih Thailand.
Dalam konteks ini, berbagai analisis dari pengamat sepak bola dan mantan pemain diharapkan muncul untuk memberikan rekomendasi. Misalnya, beberapa pihak menekankan pentingnya memilih pelatih yang tidak hanya berpengalaman, tetapi juga memahami karakter dan kultur sepak bola Indonesia.
Menghadapi Piala AFF: Harapan dan Realitas
Dalam persiapan menghadapi Piala AFF 2026, PSSI memerlukan keputusan cepat. Pemilihan pelatih yang tepat bisa mengubah nasib Timnas Indonesia. Adanya sosok berpengalaman seperti Polking dianggap dapat memberikan stabilitas dan kepercayaan di tim. Sementara itu, keputusan ini juga menjadi momentum bagi PSSI untuk membenahi internal organisasi, agar lebih profesional dan mampu menghadapi tantangan di level internasional.
Kesimpulan
Sebagai kesimpulan, PSSI berada di titik krusial untuk menentukan masa depan Timnas Indonesia. Dengan keputusan untuk mengakhiri kerjasama dengan Kluivert, PSSI melakukan langkah untuk meningkatkan daya saing di kancah sepak bola internasional. Peluang bagi Mano Polking sebagai kandidat pelatih baru menawarkan harapan bagi penggemar sepak bola di Indonesia. Semua pihak berharap langkah ini dapat membawa tim menuju sukses di Piala AFF 2026 dan kualifikasi-kualifikasi bergengsi di masa depan.
• Headline SEO (H1): PSSI Putuskan Kerjasama dengan Patrick Kluivert, Mano Polking Jadi Kandidat Pelatih Baru Timnas Indonesia
• Meta description: PSSI resmi putuskan kerja sama dengan Kluivert. Mano Polking muncul sebagai kandidat pelatih baru Timnas Indonesia untuk Piala AFF 2026.