
Headline24jam.com – Dalam dunia sepak bola Indonesia, banyak klub menggunakan awalan "Per" atau "PS", menciptakan fenomena unik yang menarik perhatian para penggemar. Dari 18 tim di Liga Indonesia musim ini, 10 di antaranya mengadopsi pola penamaan tersebut, seperti PSM Makassar dan Persija Jakarta. Fenomena ini menimbulkan pertanyaan, mengapa pola ini begitu mendominasi?
Sejarah Awalan "Per" dan "PS"
Penggunaan awalan "Per" dan "PS" berakar dari sejarah klub-klub sepak bola di Indonesia yang terbentuk dalam perserikatan. Klub-klub kecil di suatu daerah biasanya bergabung membentuk organisasi yang dikenal sebagai "Persatuan Sepak Bola".
Menurut Rahmat Taufik, penamaan ini menjadi identitas penting bagi klub. Nama daerah, seperti Persib untuk Bandung dan PSS untuk Sleman, selalu mengikuti.
Perubahan di Era Modern
Namun, tren penamaan mulai bergeser saat sepak bola Indonesia memasuki era industri, khususnya pada masa Galatama dan Liga Primer Indonesia (LPI) di 2011. Kemunculan klub-klub baru seperti Niac Mitra dan Pelita Jaya menunjukkan perubahan.
Saat ini, penggunaan nama internasional semakin marak, terlihat pada klub seperti Bali United dan Borneo FC. Meski demikian, mayoritas klub besar masih berakar dari tradisi perserikatan dengan awalan "Per" dan "PS".
Peluang Perubahan
Apakah pola penamaan ini akan berubah? Para pengamat menganggap kecil kemungkinan, sebab identitas "Per" dan "PS" sudah melekat kuat dalam sepak bola nasional. Kendati demikian, modernisasi tetap berlangsung, dan kemungkinan munculnya nama-nama baru dalam nuansa global di masa depan tetap ada.
Pada akhirnya, pilihan ada pada masyarakat dan pengelola klub, apakah akan mempertahankan tradisi atau beradaptasi dengan arus modernisasi. Namun, yang pasti, sejarah pengunaan "Per" dan "PS" telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari wajah sepak bola Indonesia.