
Headline24jam.com – Transfer deadline day membawa semangat baru bagi para penggemar Lincoln City. Klub ini berhasil merekrut empat pemain baru dan meminjamkan salah satu talenta muda terbaiknya, Zane Okoro.
Namun, meski ada kegembiraan dari perekrutan baru, kekhawatiran muncul mengenai terlambatnya proses perolehan pemain oleh Imps.
Perekrutan Aktif di Hari Deadline
Perekrutan dimulai dengan kedatangan Fin Barbrook, gelandang berusia 20 tahun yang bergabung dengan status pinjaman dari Ipswich Town. Kehadirannya diharapkan dapat menutupi kekosongan yang ditinggalkan oleh Ethan Erhahon dan Ethan Hamilton, memperkuat lini tengah Lincoln.
Justin Obikwu juga bergabung dengan status pinjaman dari Coventry City. Sementara itu, Dexter Lembikisa, seorang bek serba bisa, ditandatangani hingga Januari dari Wolverhampton Wanderers.
Kedatangan Obikwu menambah pilihan dalam serangan, sementara Lembikisa memberikan kedalaman yang diperlukan pada posisi bek sayap, yang menjadi fokus sepanjang musim panas. Adam Reach, yang merupakan rekrutan paling terkenal, akhirnya berhasil mengisi kekosongan di posisi bek kiri.
Ketidakpastian di Lini Pertahanan
Nasib Sean Roughan, bek tangguh, sudah ditentukan lebih awal ketika Huddersfield Town merekrutnya setelah kontraknya berakhir. Perpindahan ini memerlukan kompensasi besar, meninggalkan kekosongan besar di lini pertahanan tim.
Ryan Towler, yang baru bergabung dengan tim musim panas ini, terpaksa mengisi posisi bek kiri hingga kedatangan Reach di hari terakhir jendela transfer. Meski debut Reach menghasilkan assist, keterlambatan perekrutannya setelah berbulan-bulan berada di pasar memberikan kesan bahwa klub tersebut terdesak.
Tanda-tanda Desperasi dalam Perekrutan
Kedatangan Reach sebagai agen bebas setelah musim panas yang panjang memberi kesan bahwa Lincoln kekurangan strategi dalam perekrutan. Meski ada kesibukan sepanjang musim, termasuk penjualan pemain kunci seperti Erhahon dan Jovon Makama, sikap panik terlihat jelas di akhir jendela transfer.
Perekrutan Sonny Bradley dan rekrutan dengan biaya tertinggi, Ivan Varfolomeyev, menunjukkan bahwa upaya membangun skuad patut diapresiasi. Namun, proses yang tampak tergesa-gesa untuk memperbaiki kekurangan menjelang penutupan jendela transfer meninggalkan kesan kegalauan.
Harapan untuk Musim Depan
Musim panas 2025 akan dikenang para penggemar sebagai waktu transformasi besar dengan perekrutan pemain bintang. Meskipun metode penyelesaian masalah skuad dipandang kurang optimal, hasil positif di awal musim bisa menjadi langkah awal bagi Lincoln menuju zona play-off.
Dengan demikian, meskipun cara mereka mencapai posisi saat ini dipertanyakan, hasil akhir tetap menjadi yang terpenting dalam membentuk tim yang kompetitif.