Headline24jam.com – Mike Ashley, mantan pemilik Newcastle United, kini menjadi kandidat terdepan untuk mengambil alih Sheffield Wednesday. Munculnya kabar ini seiring dengan laporan dari The Guardian yang menyebutkan bahwa Ashley, yang berusia 61 tahun, sedang bersiap mengajukan tawaran awal sebesar £10 juta untuk klub asal South Yorkshire tersebut. Dia kabarnya telah memenuhi syarat yang ditetapkan oleh Begbies Traynor untuk menunjukkan akses ke dana sebesar £50 juta, seperti yang dikatakan Kris Wigfield, salah satu administrator bersama, dalam pernyataannya untuk para penggemar Wednesday pada 5 November.
Ashley menjual Newcastle kepada Dana Investasi Publik Arab Saudi dengan harga £300 juta pada tahun 2021. Tentu saja, memenuhi persyaratan finansial tersebut bukanlah masalah bagi seorang pengusaha seperti Ashley. Namun, ada beberapa kekhawatiran yang mungkin muncul terkait rencana pertamanya untuk Owls, mengingat pengalaman bergejolaknya di Newcastle. Terutama karena dia menyatakan ingin menjual klub Premier League tersebut pada tahun 2017, empat tahun sebelum penjualan itu benar-benar terwujud.
Alasan di Balik Penjualan Newcastle United oleh Mike Ashley
Setelah memimpin Newcastle selama 14 tahun, penjualan klub kepada konsorsium yang didukung Arab Saudi menandai akhir dari salah satu era paling kontroversial dalam sepak bola Inggris. Kepemimpinan Ashley ditandai dengan dua kali terdegradasi dari Premier League dan protes yang terus-menerus dari para penggemar yang merasa klub telah diperlakukan sebagai bisnis ketimbang klub sepak bola.
Ashley pertama kali membeli saham pengendali Newcastle seharga £134 juta pada tahun 2007. Selama bertahun-tahun, ia berusaha untuk menjalankan klub dengan prinsip yang sama dengan yang membuat Sports Direct, perusahaan ritel yang didirikannya pada tahun 1982, sukses. Pendekatan ini membuatnya dikecam, karena ia lebih fokus pada potensi komersial klub ketimbang prestasi di lapangan atau ambisi untuk meraih trofi.
Protes yang dilakukan oleh penggemar Newcastle semakin membuat situasi semakin sulit bagi Ashley. Pada tahun 2018, untuk memperingati tahun kesebelas kepemilikannya, sekelompok penggemar berunjuk rasa dengan masuk ke pertandingan terlambat sebagai bentuk protes terhadap cara Ashley menjalankan klub.
Apa yang Akan Terjadi Jika Mike Ashley Mengakuisisi Sheffield Wednesday?
Jika Ashley berhasil membeli Sheffield Wednesday, tampaknya dia akan lebih memprioritaskan stabilitas keuangan dibandingkan pencapaian di bidang olahraga dalam jangka pendek. Selama masa kepemilikannya di Newcastle, tim tersebut hanya tiga kali finis di sepuluh besar Premier League dalam 14 musim dan hanya sekali lolos ke kompetisi Eropa, yang membuat para penggemar jenuh.
Dewasa ini, Sheffield Wednesday dalam keadaan yang tidak sebanding dengan prestasi Newcastle di masa lampau. Klub ini membutuhkan pemilik yang tidak hanya memiliki dana, tetapi juga pengalaman untuk mengelola klub sepak bola dengan baik. Meskipun ambisi para penggemar pasti penting, saat ini, stabilitas mungkin menjadi prioritas utama.
Menurut laporan dari Sky Sports, kebijakan transfer Ashley di Newcastle adalah membeli pemain muda dan menjual mereka dengan keuntungan. Dengan situasi Sheffield Wednesday yang tidak memungkinkan untuk mendatangkan pemain baru hingga tahun 2027, Ashley mungkin tidak akan langsung menuai protes dari para penggemar dalam hal ini.
Latar Belakang Mike Ashley
Selama masa jabatannya di Newcastle, Ashley menghadapi berbagai tantangan. Banyak pengamat sepak bola menilai kepemimpinannya tidak begitu berhasil, terutama mengenai hubungannya dengan para penggemar. Penjualan Newcastle pada tahun 2021 akhirnya menjadi solusi bagi banyak penggemar, yang berharap akan datangnya angin segar di bawah kepemilikan baru. Dengan demikian, banyak yang bertanya-tanya apakah Ashley akan mengulangi kesalahan yang sama di Sheffield Wednesday.
Ashley dikenal sebagai sosok yang pragmatis dalam bisnis, dengan lebih mengutamakan keuntungan secara finansial daripada pencapaian sportif. Mengingat latar belakangnya yang kuat dalam ritel, dia sering kali menggunakan pendekatan bisnis yang sama dalam mengelola klub sepak bola. Ini menjadi salah satu alasan kenapa banyak penggemar yang skeptis terhadap rencana kepemilikannya di klub lain.
Kesimpulan
Sampai saat ini, ketidakpastian masih menyelimuti potensi akuisisi Sheffield Wednesday oleh Mike Ashley. Sementara klub ini membutuhkan pemilik yang berpengalaman dan memiliki dana yang cukup, harapan untuk mencapai ambisi para penggemar mungkin harus ditangguhkan untuk saat ini. Meskipun Ashley memiliki pengalaman dalam kepemilikan klub sepak bola, rekam jejaknya di Newcastle membuat banyak yang meragukan apakah dia dapat mencapai kesuksesan yang diinginkan di Hillsborough.
Dengan cepatnya dinamika dalam dunia sepak bola, waktu akan menjadi penentu apakah Ashley akan menjadi pemilik baru Sheffield Wednesday dan bagaimana dampaknya terhadap klub yang penuh sejarah ini.
Headline SEO (H1): Mike Ashley Siap Ambil Alih Sheffield Wednesday Setelah Jual Newcastle
Meta description: Mike Ashley, mantan pemilik Newcastle, kabarnya akan mengambil alih Sheffield Wednesday. Apakah dia dapat membawa perubahan positif setelah pengalaman kontroversial di Newcastle?