
Headline24jam.com – Sheffield Wednesday, klub sepak bola asal Inggris yang dimiliki Dejphon Chansiri, menghadapi situasi kritis setelah terungkap bahwa mereka hanya beberapa hari lagi dari kemungkinan diterima petisi winding-up. Hal ini terjadi pada hari Kamis, ketika Daily Mail melaporkan bahwa klub bisa saja terjerat dalam proses hukum terkait utang pajak yang diperkirakan mencapai sekitar £750,000 yang belum dibayar kepada HMRC.
Pertumbuhan masalah keuangan di klub ini bukanlah hal baru. Hanya dalam beberapa bulan terakhir, Sheffield Wednesday telah mengalami serangkaian kesulitan yang berdampak pada kelangsungan klub. Utang yang menumpuk dan ketidakmampuan untuk membayar gaji pemain serta staf tepat waktu telah membuat mereka dikenakan sejumlah sanksi, termasuk larangan melakukan transfer selama tiga jendela berikutnya. Ini merupakan dampak dari pelanggaran disiplin yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan mereka.
Keadaan Keuangan yang Buruk
Klub ini saat ini terperangkap dalam enam embargo transfer, meskipun satu embargo telah dicabut setelah Chansiri berhasil melunasi gaji bulan September, meski terlambat lebih dari dua minggu. Pembayaran tersebut dilakukan setelah klub menerima pembayaran dasar dari EFL, menunjukkan ketergantungan finansial yang tinggi terhadap aliran dana eksternal.
Protes dari pendukung Sheffield Wednesday terhadap Chansiri sudah menjadi hal rutin di musim ini. Rencana demonstrasi terbaru direncanakan berlangsung pada hari Rabu, di mana pendukung diimbau untuk memboikot pertandingan melawan Middlesbrough di Hillsborough. Dalam menghadapi tekanan dari para penggemar, Chansiri tampaknya tidak berkeinginan untuk menjual klub secara keseluruhan, melainkan lebih mencari investasi baru untuk menstabilkan keadaan.
Minat dari Calon Pembeli
Meskipun kepemilikan Chansiri saat ini tampak tidak stabil, banyak pihak yang menunjukkan ketertarikan untuk mengambil alih klub. Mantan co-owner Crystal Palace, John Textor, menyatakan minatnya untuk menyelesaikan akuisisi, diikuti oleh mantan direktur Newcastle United, Mike Ashley, dan pebisnis David Richards. Ini menunjukkan bahwa potensi untuk penjualan ada meskipun Chansiri belum terbuka untuknya saat ini.
Ancaman Petisi Winding-Up
Salah satu aspek paling kritis dari situasi ini adalah potensi penerbitan petisi winding-up. Jika petisi ini diterima dan Chansiri tidak mampu membayar utang pajak tersebut, dia mungkin tidak memiliki pilihan lain selain membawa klub ke dalam administrasi. Kebijakan ini biasanya dilakukan oleh pemilik yang memiliki hak penuh sebagai satu-satunya direktur klub.
Konsekuensi besar dari administrasi adalah pengurangan 12 poin secara otomatis. Hal ini bisa berujung pada kemungkinan besar Sheffield Wednesday terdegradasi ke League One, menghancurkan harapan mereka untuk tetap berada di Championship. Di sisi lain, administrasi dapat mempercepat proses penjualan klub dan mengakhiri era kepemimpinan Chansiri.
Reaksi Para Pendukung
Dalam pernyataannya menjelang pertandingan melawan Charlton Athletic, manajer Sheffield Wednesday, Henrik Pedersen, mengakui kesadaran tentang laporan petisi winding-up dan menyebut situasi ini “tidak baik.” Meskipun Pedersen mengisyaratkan ada komunikasi dengan Chansiri, dia menegaskan bahwa diskusinya bukan tentang krisis yang sedang berlangsung.
Reaksi dari pendukung Sheffield Wednesday terhadap berita ini bervariasi. Meskipun ancaman petisi winding-up seharusnya membuat para pendukung cemas, beberapa di antaranya justru merespons dengan harapan bahwa ini bisa menandai akhir dari kekuasaan Chansiri. Dalam percakapan di media sosial, beberapa penggemar berpendapat bahwa masuknya klub ke dalam administrasi bisa mempercepat proses penjualan ke pihak yang lebih berkomitmen.
Namun, tidak semua pendukung sepakat dengan pandangan optimis ini. Beberapa memperingatkan bahwa meskipun petisi winding-up mungkin dapat mendorong Chansiri pergi, hal itu tidak seharusnya dirayakan mengingat konsekuensi yang mungkin dihadapi klub.
Implikasi Jangka Panjang
Situasi ini menyoroti pentingnya pengelolaan keuangan yang baik dalam dunia sepak bola. Sejarah Sheffield Wednesday dan praktik manajemen keuangannya menjadi pelajaran bagi banyak klub lain yang beroperasi dalam lingkungan yang serupa. Banyak dari mereka harus memperhatikan keselamatan finansial dan menemukan cara untuk beradaptasi dengan tantangan yang ada.
Sebagai penutup, masa depan Sheffield Wednesday tergantung pada keputusan dan tindakan yang diambil dalam waktu dekat. Apakah Chansiri akan mampu menyelamatkan klub dan mengembalikannya ke jalur yang benar, atau akankah klub tersebut terpaksa memasuki fase baru yang penuh tantangan? Keputusan ini tidak hanya akan mempengaruhi klub, tetapi juga setiap pendukung yang telah setia menyaksikan perjalanan mereka selama bertahun-tahun.
• Headline SEO (H1): Sheffield Wednesday Mencari Solusi Setelah Ancaman Winding-Up
• Meta description: Sheffield Wednesday menghadapi petisi winding-up terkait utang pajak, mengguncang masa depan klub di bawah Dejphon Chansiri.