Headline24jam.com – Sheffield Wednesday, klub sepak bola asal Inggris, tengah mengalami kesulitan keuangan yang signifikan. Keadaan ini menyakitkan bagi penggemar, namun pemiliknya, Dejphon Chansiri, tampaknya tidak terkena dampak serupa. Sejak mengambil alih klub pada Januari 2015 dengan biaya sekitar £30 juta, Chansiri memiliki ambisi untuk membawa klub tersebut ke Liga Premier. Namun, impian ini semakin menjauh seiring dengan pengetatan anggaran klub yang terus menerus.
Klub yang kekurangan dana ini telah menghadapi sejumlah embargo dan sanksi akibat keterlambatan pembayaran gaji serta pajak. Terlepas dari situasi klub yang mengkhawatirkan, Chansiri sendiri memiliki kekayaan yang cukup besar, yang menimbulkan banyak pertanyaan tentang komitmennya untuk berinvestasi di Sheffield Wednesday.
Sheffield Wednesday dan Tantangan Keuangan
Dalam beberapa tahun terakhir, Sheffield Wednesday menghadapi berbagai masalah keuangan yang berujung pada sanksi dari federasi sepak bola. Angka utang yang dilaporkan kepada HMRC sekitar £1 juta menunjukkan betapa mendesaknya situasi keuangan klub saat ini. Namun, Chansiri, di sisi lain, dilaporkan memiliki kekayaan bersihnya sendiri yang signifikan, membuat para pendukung klub merasa frustrasi.
Berdasarkan laporan dari The Athletic, keluarga Chansiri memiliki kekayaan yang diperkirakan mencapai $575 juta pada tahun 2020, yang saat ini setara dengan sekitar £431 juta. Dengan pendapatan luar biasa yang didapat dari Thai Union Group, produsen tuna kalengan terbesar di dunia, sangat kontras dengan kondisi finansial Sheffield Wednesday.
Kekayaan Dejphon Chansiri dalam Persaingan Klub
Seiring dengan laporan tersebut, posisi kekayaan Chansiri di antara pemilik klub di Championship menunjukkan bahwa ia berada di urutan ke-11, jauh di belakang pemilik klub lainnya. Pemilik Ipswich Town, Gamechanger 20 Ltd, dilaporkan memiliki kekayaan sekitar $13 miliard. Meskipun Chansiri mungkin termasuk dalam kategori pemilik yang lebih kaya, kontribusinya terhadap stabilitas finansial Sheffield Wednesday tidak terlihat.
Hal menarik tentang kekayaan Chansiri adalah meskipun ia lebih kaya dibandingkan beberapa pemilik klub Liga Utama seperti Alan Pace dari Burnley dan Matthew Benham dari Brentford, komitmennya terhadap Sheffield Wednesday masih diragukan. Ini menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana dan mengapa kekayaan ini tidak diinvestasikan lebih jauh dalam klub.
Penolakan Tawaran Akuisisi
Belakangan, kabar angin beredar bahwa ada tawaran akuisisi untuk Sheffield Wednesday, termasuk tawaran sebesar £40 juta dan £30 juta, yang semuanya ditolak oleh Chansiri. Menurut laporan, ia mengharapkan harga sekitar £100 juta, angka yang tampaknya tidak realistis mengingat keadaan klub saat ini. Sebagai pemilik, tindakan tersebut dapat semakin memperburuk keadaan klub yang saat ini membutuhkan dukungan finansial untuk bertahan.
Chansiri saat ini mengklaim bahwa ia bersedia menjual klub dengan syarat yang tepat, tetapi penolakan tawaran menunjukkan bahwa prioritasnya mungkin tidak selaras dengan kebutuhan mendesak klub. Tidak adanya investasi di tingkat yang dibutuhkan oleh klub hanya memperburuk situasi dan menguras kepercayaan para pendukung.
Perspektif Ahli dan Masa Depan Klub
Dalam analisis mendalam mengenai situasi keuangan Sheffield Wednesday, banyak pakar dan penggemar sepak bola telah memberikan perspektif yang beragam. Beberapa berpendapat bahwa Chansiri harus mempertimbangkan untuk menjual klub, sementara yang lain percaya bahwa dengan manajemen yang tepat, klub masih memiliki potensi untuk bangkit kembali.
Dari sudut pandang finansial, memberi klub baru kepada pemilik baru bisa jadi langkah strategis untuk membawa Sheffield Wednesday keluar dari krisis ini. Tanpa investasi yang dibutuhkan dan dukungan berkelanjutan, masa depan yang lebih cerah untuk klub ini tampak semakin samar.
Melihat situasi saat ini, banyak yang berharap bahwa keputusan yang tepat segera diambil agar Sheffield Wednesday tidak kehilangan kesempatan untuk kembali bersaing di liga teratas Inggris. Komitmen untuk mengubah keadaan menjadi lebih baik sangat penting, dan time frame yang tepat dalam pengambilan keputusan akan menjadi kunci bagi klub untuk kembali ke jalur yang benar.
Kesimpulan
Meskipun Dejphon Chansiri memiliki kekayaan yang cukup besar dan posisi yang baik di antara pemilik klub lainnya, desakan untuk menjual Sheffield Wednesday semakin mendesak. Keadaan klub yang memprihatinkan dan penolakan terhadap tawaran tersebut menunjukkan bahwa keputusan yang diambil Chansiri mungkin tidak selaras dengan harapan para penggemar yang menginginkan masa depan lebih cerah. Sekarang adalah waktu yang kritis bagi Chansiri untuk mempertimbangkan langkah selanjutnya dan nasionalisme klub untuk memastikan keberlanjutan dalam kompetisi sepak bola.
Headline SEO (H1): Sheffield Wednesday & Dejphon Chansiri: Tantangan Keuangan yang Memburuk
Meta description: Sheffield Wednesday menghadapi krisis keuangan mendalam, sementara pemiliknya, Dejphon Chansiri, menolak tawaran akuisisi meski memiliki kekayaan besar.