
Headline24jam.com – Setiap tahun, NBA Draft menawarkan harapan baru bagi klub-klub untuk menemukan bintang masa depan. Namun, sejarah menunjukkan bahwa tidak semua pilihan pertama membuahkan hasil di lapangan. Banyak pemain yang tidak mampu memenuhi ekspektasi karena berbagai faktor, termasuk cedera atau ketidakcocokan.
Pemain Pilihan Pertama Terburuk dalam Sejarah NBA Draft
1. Anthony Bennett (2013 – Cleveland Cavaliers)
Statistik karier: 4.4 PPG, 3.1 RPG, 0.5 APG (empat musim)
Bennett menjadi pilihan mengejutkan pada NBA Draft 2013, namun hanya bertahan selama empat musim. Total poinnya hanya 658, yang merupakan yang terendah di antara semua pilihan pertama.
2. Kwame Brown (2001 – Washington Wizards)
Statistik karier: 6.6 PPG, 5.5 RPG, 0.9 APG (12 musim)
Sebagai pemain sekolah menengah pertama yang dipilih sebagai pilihan pertama, Brown kesulitan tampil di level profesional. Dia berpindah-pindah tim dan gagal menunjukkan kualitas sebagai pemain andalan.
3. Michael Olowokandi (1998 – Los Angeles Clippers)
Statistik karier: 8.3 PPG, 6.8 RPG, 1.4 BPG (9 musim)
Meskipun memiliki ukuran dan potensi, Olowokandi tidak pernah memenuhi harapan yang diletakkan pada dirinya. Ia menjadi salah satu dari pemain-pemain yang Clippers lewatkan, di mana pemain bintang seperti Vince Carter dan Dirk Nowitzki mengambil jalur yang berbeda.
Pemain Lain yang Masuk Daftar
4. Greg Oden (2007 – Portland Trail Blazers)
Statistik karier: 8.0 PPG, 6.2 RPG, 1.2 BPG (3 musim)
Cedera kronis pada lutut Oden menjadi penghalang utama karirnya, membatasinya hanya bermain 105 pertandingan. Pemilihan Oden juga mengabaikan nama-nama besar seperti Kevin Durant.
5. Pervis Ellison (1989 – Sacramento Kings)
Statistik karier: 9.5 PPG, 6.7 RPG, 1.6 BPG (11 musim)
Dikenal sebagai “Never Nervous Pervis”, Ellison berjuang dengan cedera dalam karirnya. Meskipun pernah meraih gelar Most Improved Player, ia tidak pernah memenuhi ekspektasi sebagai pilihan pertama.
Kontroversi Pemilihan
6. Markelle Fultz (2017 – Philadelphia 76ers)
Statistik karier: 11.1 PPG, 4.6 APG, 3.4 RPG (hingga 2024)
Dengan ekspektasi tinggi dari penampilannya di perguruan tinggi, Fultz mengalami masalah fisik yang merusak performanya di NBA. Phillies mengorbankan posisi draf untuk memilihnya, namun Jayson Tatum yang diambil selanjutnya menjadi bintang.
7. Andrea Bargnani (2006 – Toronto Raptors)
Statistik karier: 14.3 PPG, 4.6 RPG, 1.2 APG (10 musim)
Sebagai pemain Eropa pertama yang dipilih nomor satu, Bargnani tidak dapat memenuhi harapan tinggi. Keputusan Raptors mempertanyakan banyak pihak setelah melihat pemain seperti LaMarcus Aldridge terlewat.
8. Deandre Ayton (2018 – Phoenix Suns)
Statistik karier: 16.7 PPG, 10.5 RPG, 1.0 BPG (hingga 2024)
Ayton, meskipun tampil solid, menjadi sorotan karena melewatkan kesempatan untuk memilih pemain seperti Luka Doncic. Pemilihannya menjadi perdebatan terkait prestasi dan ekspektasi.
Draft tidak hanya soal bakat, tetapi juga kesiapan pemain secara fisik dan mental. Dalam mencari pemain bintang, tim seringkali menghadapi risiko yang tinggi, dan tidak setiap keputusan dapat menghasilkan hasil yang diharapkan.