
Headline24jam.com – Southampton FC mengalami periode berbicara yang berpotensi membawa mereka ke level yang lebih tinggi di liga Inggris pada awal tahun 2010-an. Meskipun klub ini berbangga dengan kemajuan yang dicapai selama rentang waktu tersebut, kehilangan kesempatan untuk merekrut Son Heung-min dari Hamburg dalam bursa transfer musim panas 2013 tetap menjadi satu penyesalan yang tak terlupakan.
Pada saat itu, Mauricio Pochettino baru memulai musim pertamanya sebagai manajer penuh waktu Southampton, setelah pengangkatannya yang cukup kontroversial menggantikan Nigel Adkins pada Januari 2013. Musim sebelumnya, Southampton hanya menempati posisi ke-14 di Premier League, namun klub ini bertekad untuk berambisi lebih dengan memperkuat tim melalui rekrutmen yang cermat dan pengembangan pemain muda yang solid.
Musim Yang Menjanjikan
Pada akhir musim 2013/14, Southampton berhasil menyelesaikan kompetisi dengan peringkat ke-8, nyaris mengamankan tempat di kompetisi Eropa. Tim ini juga menciptakan sejarah dengan mengirimkan tiga pemain – Luke Shaw, Adam Lallana, dan Rickie Lambert – untuk memperkuat timnas Inggris di Piala Dunia 2014, sementara Jay Rodriguez terpaksa absen akibat cedera.
Kesuksesan ini menciptakan harapan bahwa jika Son Heung-min bergabung dengan mereka, pencapaian tersebut bisa semakin meningkat. Sejak awal kariernya di Bundesliga, Son menunjukkan kualitasnya dengan mencetak 12 gol pada musim 2012/13, membuatnya menjadi buruan tim-tim besar di Eropa, termasuk Southampton dan Bayer Leverkusen.
Peluang yang Hampir Terlewat
Pochettino, dalam sebuah wawancara pada Maret 2019, mengungkapkan bahwa Southampton memang hampir mendatangkan Son dari Hamburg. Ia menyebut bahwa kesepakatan itu hampir terwujud, tetapi keluarganya lebih memilih agar Son tetap di Jerman, dan akhirnya penyerang muda tersebut memutuskan untuk bergabung dengan Bayer Leverkusen.
“Pada mulanya, kami sangat dekat, tetapi pada akhirnya, ia masih sangat muda, dan keluarganya lebih memilih untuk tetap di Bundesliga. Jadi, ia memilih untuk pindah ke Bayer Leverkusen ketimbang Southampton,” jelas Pochettino.
Biaya transfer Son ke Bayer Leverkusen diperkirakan mencapai sekitar £8 juta, jumlah yang jika dilihat dari kinerjanya di kemudian hari, akan sangat menguntungkan bagi Southampton. Sayangnya, klub tersebut lebih memfokuskan upaya mereka untuk mendatangkan Dejan Lovren, Victor Wanyama, dan Dani Osvaldo, yang menjadi rekrutan utama dalam periode itu.
Keberhasilan Leverkusen dan Spurs
Setelah hijrah ke Bayer Leverkusen, Son menunjukkan kemampuannya dan berhasil mencetak gol dalam dua musim berturut-turut, sebelum akhirnya dipindahkan ke Tottenham Hotspur oleh Pochettino lagi, kali ini dengan biaya sekitar £18 juta. Keputusan ini membuahkan hasil yang sangat positif bagi Leverkusen, karena mereka berhasil mendapatkan keuntungan lebih dari 100% dalam waktu dua tahun.
Dari perspektif finansial dan strategi, Southampton terbilang sukses dengan sistem rekrutmen dan penjualan yang efektif. Pada tahun setelah kehilangan Son, mereka berhasil menjual Shaw, Lallana, dan Lambert ke klub-klub besar seperti Manchester United dan Liverpool. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun kehilangan Son adalah sebuah kekecewaan, Southampton tetap bisa melanjutkan dengan rencananya.
Kesimpulan dan Perspektif Masa Depan
Meskipun Southampton mungkin tidak terdampak secara signifikan baik dari segi performa maupun finansial setelah melewatkan kesempatan untuk merekrut Son, ada perasaan yang tidak terucapkan bahwa potensi tim bisa jadi lebih besar seandainya mereka berhasil menandatangani pemain berbakat tersebut. Dalam musim tersebut, Southampton terlalu sering terlibat dalam hasil imbang, yang sering kali membuat mereka kehilangan peluang untuk naik ke peringkat yang lebih tinggi.
Dalam beberapa tahun ke depan, Southampton akan terus berusaha memperkuat tim mereka dan memperbaiki sistem pengembangan pemain muda yang mereka miliki. Ketersediaan talenta berbakat seperti Son selalu menjadi tipikal bagi tim dengan visi jangka panjang, dan akan menarik untuk melihat bagaimana klub ini merespons dalam mencari pemain yang bisa memberikan dampak besar.
Artikel ini menjadi refleksi mengenai bagaimana keputusan transfer dapat berdampak besar pada perjalanan klub dalam kompetisi. Dengan strategi rekrutmen yang tepat dan visi masa depan yang jelas, Southampton memiliki kesempatan untuk kembali bersaing di level tertinggi dalam sepak bola Inggris.
Headline SEO (H1): Southampton FC dan Penyesalan Kehilangan Son Heung-min
Meta description: Southampton kehilangan Son Heung-min pada 2013, sebuah penyesalan yang mengubah arah klub dengan potensi yang belum terwujud.