
Headline24jam.com – Sheffield Wednesday dan Sheffield United menghadapi awal yang sulit di musim Championship baru, memicu perbincangan di kedua belah pihak Steel City. Dalam beberapa bulan terakhir, kedua klub ini mengalami masalah serius, terutama Sheffield Wednesday yang kini terjerat dalam kekacauan kepemilikan dan finansial yang lebih dalam dibandingkan rivalnya.
Sheffield Wednesday, yang baru-baru ini berjuang keras untuk mempertahankan stabilitas, harus menghadapi tantangan yang jauh lebih kompleks. Sementara itu, Sheffield United mengalami masalah yang bisa dikatakan sebagian besar disebabkan oleh keputusan interne. Pada musim lalu, Sheffield United mengumpulkan total 90 poin, yang seharusnya 92 poin tanpa potongan dua poin. Mereka juga mencapai final play-off, namun keputusan kontroversial untuk memecat manajer Chris Wilder pada bulan Juni memicu banyak kritik. Perselisihan mengenai model rekrutmen berbasis data yang baru menjadi salah satu alasan utama di balik pemecatan tersebut.
Wilder digantikan oleh Ruben Selles, namun masa kepemimpinannya hanya bertahan enam pertandingan. Hanya 89 hari setelah kepergiannya, Wilder kembali ke Bramall Lane, memasuki periode ketiga sebagai pelatih. Biasanya, pendukung Wednesday akan merasa bahagia melihat rival mereka mengalami kesulitan. Namun, perhatian mereka lebih terfokus pada masalah sendiri, meskipun mereka mungkin merasakan sedikit kepuasan karena ketidakberhasilan Selles di United.
Masalah Manajerial dan Perbandingan
Keputusan Sheffield United untuk mengganti Wilder dengan Selles menjadi sorotan banyak pihak. Bagi Sheffield Wednesday, membuat keputusan manajerial yang kontroversial bukanlah hal baru. Mereka memutuskan untuk tidak melanjutkan kerja sama dengan Darren Moore beberapa minggu setelah membawa tim itu promosi dari League One pada tahun 2023. Setelah banyak pembelaan dari pemilik klub, Dejphon Chansiri, mantan pelatih Watford, Xisco Munoz, akhirnya ditunjuk sebagai penggantinya.
Penunjukan Munoz pada awalnya terlihat logis. Dia pernah berhasil membawa Watford promosi ke Premier League dan memiliki catatan kemenangan 80% di Championship. Namun, banyak yang meragukan apakah ia dapat membawa keberhasilan yang sama di lingkungan yang sama sekali berbeda, terutama dalam menghadapi tekanan yang lebih tinggi dan situasi krisis.
Kekhawatiran tersebut terbukti benar. Sheffield Wednesday memulai musim dengan buruk, kalah dalam empat pertandingan liga pertama di bawah Munoz. Dukungan dari penggemar berkurang karena gaya wawancara yang berkonfrontasi dan keputusan mengucilkan pemain favorit seperti Marvin Johnson.
Sekilas harapan hadir ketika mereka meraih hasil imbang 0-0 melawan Leeds United, tetapi tampaknya itu hanya momen singkat. Setelah hanya meraih dua poin dari sepuluh pertandingan pertama, hasil terburuk dalam sejarah klub, Munoz akhirnya dipecat pada awal Oktober. Rasa frustrasi penggemar tidak dapat disangkal, dan banyak yang merasa keputusan itu seharusnya diambil lebih awal.
Ketidakberhasilan Selles dan Dampaknya bagi Sheffield Wednesday
Munoz pernah dianggap sebagai pelatih dengan masa jabatan terburuk dalam sejarah Championship, tetapi kini posisinya mungkin diambil alih oleh Selles. Menggantikan pelatih yang begitu dikagumi seperti Wilder jelas membawa tantangan tersendiri, dan Selles tidak memiliki rekam jejak yang cukup untuk membawa tekanan tersebut.
Walaupun tim yang membawa Sheffield United ke final play-off masih ada di klub, serta 14 pemain baru yang direkrut, Selles diharapkan bisa membuat timnya berkompetisi. Sayangnya, dia gagal total, mencatatkan kekalahan di semua enam pertandingan yang dijalaninya di semua kompetisi, dengan dua gol dan 14 kebobolan.
Sementara Munoz dapat meraih dua poin selama masa jabatannya di Hillsborough, Selles’ empat kekalahan dan satu hasil imbang tidak memberikan banyak harapan. Dalam konteks ini, penggemar dari kedua klub pasti ingin melupakan masa-masa sulit ini. Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa performa Selles yang sangat mengecewakan akan sulit dilupakan dan menempatkannya dalam buku sejarah yang tidak diinginkan.
Analisis dan Masa Depan
Dengan situasi yang terus berubah, penting bagi kedua klub untuk segera menemukan solusi bagi masalah mereka. Menghadapi tantangan di kompetisi yang penuh tekanan seperti Championship bukanlah hal yang mudah, dan pengalaman serta keahlian manajerial yang solid sangat diperlukan untuk kembali ke jalur kemenangan.
Kedua pelatih, Munoz dan Selles, harus menghadapi kenyataan bahwa tekanan jabatan di klub-klub ini sangat tinggi. Pendukung dari kedua belah pihak berhak untuk mengharapkan yang terbaik, namun hasil di lapangan akan selalu menjadi penentu. Dalam dunia sepak bola yang serba cepat ini, kepercayaan diri dan konsistensi menjadi kunci untuk meraih kesuksesan.
Dengan waktu yang tersedia, Sheffield Wednesday dan Sheffield United perlu mengevaluasi kembali strategi dan keputusan manajerial mereka, guna menemukan stabilitas dan kembali bersaing dengan serius di Championship. Adalah sangat penting untuk belajar dari pengalaman dan kegagalan agar dapat melakukan perbaikan yang positif ke depan.
Headline SEO (H1): Sheffield Wednesday dan Sheffield United Alami Awal Buruk di Championship
Meta description: Sheffield Wednesday dan Sheffield United menghadapi kesulitan di Championship, dengan masalah manajerial yang memburuk dan harapan yang pupus.